Harga Tiket Pesawat Mau Diturunkan, Investasi Paling Cuan di 2020

Round Up 5 Berita Terpopuler

Harga Tiket Pesawat Mau Diturunkan, Investasi Paling Cuan di 2020

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 25 Des 2019 20:36 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pemerintah berencana untuk menurunkan harga tiket pesawat terbang. Rencana ini dilakukan karena adanya penurunan penumpang pesawat terbang selama tahun 2019 ini.

Berita tersebut kemudian dibaca paling banyak oleh para detikers sepanjang hari ini. Termasuk rencana rinci mengenai penurunan harga tiket tersebut.

Berita ekonomi dan bisnis lainnya yang paling populer hari ini datang dari daftar infrastruktur raksasa yang beroperasi 2019. Selain itu ada juga soal investasi yang paling cuan tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut informasi selengkapnya mengenai kabar-kabar tersebut.

Penumpang Pesawat Anjlok di 2019, Harga Tiket Bakal Diturunkan

PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi adanya penurunan penumpang sepanjang 2019 dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan AP II, jumlah penumpang di 16 bandaranya sampai akhir 2019 ini hanya mencapai 90,5 juta penumpang atau turun 18,5% dari tahun 2018 yang mencapai 112,6 juta penumpang.

Merespons hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandio mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait agar dapat kembali meningkatkan okupansi penumpang pesawat di dalam negeri.

"Saya bersama Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, akan mereview semuanya. Kemungkinannya kita akan menekan harga tiket. Karena, salah satu faktor utamanya (anjloknya penumpang pesawat) kan karena harga tiket," ujar Wishnutama ditemui di kediaman Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu (25/12/2019).

Namun, Wishnutama tak dapat memastikan kapan harga tiket dapat mulai diturunkan kembali, lantaran banyaknya pertimbangan di berbagai kepentingan.

"Ini bukan kerja yang sederhana. Kompleks ya macam-macam ada pengaruh harga avtur, leasing dan sebagainya. Jadi kita harus lihat dulu secara komprehensif gimana cara menekan harga tiket agar kompetitif," imbuhnya.

Meski demikian, penurunan okupansi penumpang pesawat dalam negeri itu dianggapnya tak akan banyak memberi dampak kepada jumlah wisatawan mancanegara (wisman). "Tahun ini ditarget mencapai 16,3 juta wisatawan mancanegara," katanya.

Pembangunan Ibu Kota Baru Dipercepat Jadi 2020

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa peletakan batu pertama atau groubdbreaking ibu kota baru bakal dipercepat pelaksanaannya.

"Rencananya sih kuartal IV-2020," ungkap Basuki saat ditemui di kediaman Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu (25/12/2019).

Sebelumnya, menurut timeline pelaksaan pemindahan ibu kota negara dari dokumen perencanaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), pemerintah baru akan melaksanakan groundbreaking ibu kota baru pada tahun 2021 mendatang.

Menurut Basuki, alasan dipercepatnya rencana tersebut sebab kini pemerintah sudah mengantongi beberapa opsi desain ibu kota baru terbaik dari hasil sayembara yang diikuti oleh lebih kurang 755 peserta.

"Karena kita sudah ada pemenangnya, yang mana tanggal 27 besok ini mereka akan kumpul dan kalau bisa disinergikan, kemudian minggu depan mungkin saya bawa ke lapangan, dan sesuaikan dengan kondisi lapangan (ibu kota baru)," ungkapnya.

Demikian pula dengan pembangunan prasarana dasar, bahkan bakal dimulai sejak akhir tahun 2019 ini "Untuk yang prasarana dasarnya mudah-mudahan tahun ini, tapi kalau prasarana dasar seperti cluster, pendidikan, dan kesehatan itu nanti 2020," tambahnya.

Daftar Infrastruktur Raksasa yang Beroperasi Tahun Ini

Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sepanjang tahun 2019, orang nomor satu di Indonesia itu tercatat telah meresmikan beberapa proyek infrastruktur bergengsi. Proyek-proyek tersebut adalah proyek strategis nasional (PSN) yang telah dibangun dalam kurun waktu 4-6 tahun terakhir.

Uniknya, proyek-proyek ini tersebar di lima pulau terbesar di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Jenis proyek yang dioperasikan juga bervariasi, mulai dari proyek transportasi umum, jalan, hingga jembatan. Seluruhnya merupakan proyek infrastruktur konektivitas yang dibangun menggunakan dana APBN, APBD maupun kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Apa saja proyek-proyek tersebut?

1. MRT Jakarta Fase I
2. LRT Jakarta
3. Jembatan Holtekamp
4. Tol Japek Layang
5. Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka)

Bahlil Mau Kejar Investasi Rp 708 T yang Terbengkalai

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan saat ini terdapat 24 proyek dengan nilai sekitar Rp 708 triliun yang terbengkalai dan tak dapat direalisasikan hingga akhir tahun 2019 ini.

"Investasi eksisting Rp 708 triliun ini memang izinnya sudah ada semua, tapi belum bisa dieksekusi karena ada beberapa persoalan," ujar Bahlil ditemui di kediaman Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu (25/12/2019).

Salah satu yang menjadi kendala atas mangkraknya realisasi investasi tersebut ialah menyangkut persoalan perizinan lahan.

"Salah satu di antaranya ada (masalah) lahan, persoalan perizinan yang tumpang tindih baik di kementerian lembaga maupun di provinsi dan kabupaten kota," ungkapnya.

Akan tetapi, dari total proyek investasi tersebut, Rp 129 triliun di antaranya sudah berhasil ditangani. Bahkan, beberapa investasi baru maupun penambahan investasi yang sudah ada diyakini akan masuk dalam waktu dekat, di antaranya investasi dari negeri Korea Selatan yakni dari Hyundai, Lotte, dan Posco.

"Nah, dari Rp 708 triliun itu kemarin kita sudah mampu eksekusi kurang lebih sekitar 129 triliun, di antaranya petrochemical (investasi Lotte di Cilegon) naik jadi US$4,2 miliar, termasuk di dalamnya adalah power plant di Jawa Barat Rp 37 triliun, Hyundai dan beberapa lainnya juga," katanya.

Untuk itu, Bahlil optimis tahun depan seluruh proyek mangkrak tersebut dapat diselesaikan.

"Nah memang Presiden menargetkan kami harus selesaikan masalah investasi Rp 708 triliun ini sampai dengan 2020 mendatang. Insyaallah bisa diselesaikan, tapi kami minta waktu kepada Presiden kurang lebih 6-7 bulan untuk menyelesaikan ini," imbuhnya.

Sebentar Lagi 2020, Apa Ya Investasi yang Bakal Cuan?

Tahun 2020 tinggal menghitung hari. Resolusi investasi sudah harus disiapkan untuk tahun depan supaya cuan.

Kira-kira jenis investasi apa ya yang bisa dilakukan tahun depan?

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho mengungkapkan instrumen investasi memiliki jenis yang beragam. Namun ada instrumen yang menyita perhatian.

"Ada yang baru tumbuh dan berkembang dan menarik perhatian adalah peer to peer lending dan equity crowdfunding yang keduanya berbasis fintech," kata Andy saat dihubungi detikcom, Rabu (25/12/2019).

Dia mengungkapkan, sebelum berinvestasi di peer to peer lending ini pastikan legalitas dari perusahaan tersebut. "Jika mau investasi di P2P ini harus juga mempelajari risikonya, apa saja yang akan dihadapi, agar mendapatkan keuntungan," jelas dia.

Selain P2P investasi di instrumen emas atau logam mulia juga bisa menjadi pilihan. Meskipun pertumbuhannya memang tidak terlalu kencang jika dibandingkan dengan investasi di pasar saham atau reksa dana.

Tapi emas merupakan instrumen yang stabil. "Kalau mau investasi emas atau logam mulia itu estimasikan dapat untung setelah minimal satu tahun," imbuh dia.

Investasi di sektor properti saat ini juga masih menjanjikan. Apalagi dengan adanya properti di segmen menengah ke bawah, sehingga investasi ini tak hanya dikuasai oleh kelas atas dengan rumah mewah.

"Karena bagi kelas ekonomi seperti itu, kebutuhan property adalah untuk rumah pertama yang harus dipenuhi, sehingga pasarnya akan selalu ada," jelas dia.


Harga Tiket Pesawat Mau Diturunkan, Investasi Paling Cuan di 2020

Hide Ads