Fakta Mal Tutup Gara-gara Banjir, Daftar Rumah Sakit Milik BUMN

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Fakta Mal Tutup Gara-gara Banjir, Daftar Rumah Sakit Milik BUMN

Vadhia Lidyana, Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 10 Jan 2020 21:00 WIB
Fakta Mal Tutup Gara-gara Banjir, Daftar Rumah Sakit Milik BUMN
Mal Taman Anggrek tutup/Foto: Soraya Novika
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Jumat (10/1/2020) adalah tentang sejumlah mal di Jakarta masih tutup gara-gara diterjang banjir parah di awal 2020. Mal Cipinang Indah dan Mal Taman Anggrek dikabarkan masih belum juga bisa beroperasi seperti semula bahkan setelah lewat H+9 insiden banjir.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota Jakarta Kamis (9/1/2020 mengatakan tidak ada kantor hingga mal yang tutup gara-gara banjir. Selain itu, berita terpopuler selanjutnya adalah daftar rumah sakit milik BUMN, yang bikin kaget Menteri BUMN Erick Thohir karena omzetnya mencapai Rp 5 triliun/tahun.

Penasaran pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini:

Bencana banjir awal tahun 2020 yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Tidak hanya berdampak bagi rusaknya permukiman dan fasilitas umum, tetapi juga bagi aktivitas bisnis, salah satunya bagi pusat perbelanjaan.

Adapun mal yang terdampak banjir paling parah di Jakarta di antaranya Mal Cipinang Indah, Mal Taman Anggrek, serta beberapa mal di kawasan Daan Mogot.

Akan tetapi, Mal Cipinang Indah dan Mal Taman Anggrek dikabarkan masih belum juga bisa beroperasi seperti semula bahkan setelah lewat H+9 insiden banjir.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, efek banjir di Jakarta tidak parah seperti di beberapa daerah lain. Namun, wilayah yang memiliki dampak malah tidak diperbincangkan.

"Coba dicek, berapa jembatan yang hilang di banyak tempat. Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya?" ucap Anies.

"Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi. Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," katanya.

Baca selengkapnya di sini: Anies Sebut Tak Ada Mal yang Tutup karena Banjir, Ini Faktanya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kaget dengan jumlah omzet yang dicetak oleh seluruh rumah sakit (RS) milik BUMN. Padahal, BUMN yang memiliki bisnis rumah sakit ini sebenarnya tak bergerak khusus di bidang kesehatan.

Sederet rumah sakit milik BUMN itu diungkapkan Erick bisa mencetak omzet Rp 5 triliun per tahun. Oleh sebab itu, Erick berencana menyatukan bisnis rumah sakit milik seluruh BUMN.

"RS BUMN sendiri punya revenue kalau dikonsolidasikan sekitar Rp 5 triliun revenue-nya. (omzet Rp 5 triliun) per tahun, kaget kan? saya saja kaget," kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020

BUMN mana saja yang punya rumah sakit? Baca di sini selengkapnya: Bikin Erick Thohir Kaget, Ini Daftar BUMN yang Punya Rumah Sakit

Sempat menduduki posisi menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kini Mari Elka Pangestu ditunjuk jadi direktur Bank Dunia. Ini profil tentang Mari Elka Pangestu.

Presiden Bank Dunia, David Malpass resmi menunjuk Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia. Mulai 3 Maret 2020 mendatang, Mari pun akan berkantor di Washington.

Berikut ini profil hingga jejak karier Marie Elka Pangestu: Profil Mari Elka Pangestu yang Ditunjuk Jadi Direktur Bank Dunia

Sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya lumpuh akibat banjir yang melanda pada awal pergantian tahun lalu. Mal Taman Anggrek salah satunya. Ini penampakannya. Lihat di sini foto-fotonya: Mal Taman Anggrek Tutup Imbas Banjir, Ini Penampakannya

Pemprov DKI Jakarta perlu memperbanyak transportasi umum di ibu kota agar tidak terus-menerus menimbulkan kerugian mencapai Rp 100 triliun per tahun imbas kemacetan. Penyediaan layanan transportasi umum ini harus baik agar orang-orang mau menggunakannya.

"Ya tentunya kan kita sudah tahu ya semua paparan pemerintah solusi mengatasi kemacetan seperti apa. Tinggal implementasinya harus berjalan efektif. Ya kayak diperbanyak transportasi massal yang aman dan nyaman," kata Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus saat dihubungi detikcom, Jumat (10/1/2020).

Jadi selain membatasi kendaraan pribadi dengan kebijakan yang dikeluarkan, pemerintah pun harus memastikan keandalan transportasi umum di Jakarta.

"Jadi (kendaraan pribadi) dibatasi dan dikendalikan tapi harus dikasih pilihan masyarakat ini supaya dia juga bisa menggunakan transportasi yang aman dan nyaman yaitu transportasi massal," ujarnya.

Baca di sini selengkapnya: Jakarta Rugi Rp 100 T karena Macet, Apa yang Bisa Anies Lakukan?

Hide Ads