Tajir Melintir Berkat Bisnis Esek-esek

Tajir Melintir Berkat Bisnis Esek-esek

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 14 Jan 2020 06:45 WIB
Foto: Dok. The Cryptonomist

Masa Kecil Kameyama

Kameyama tumbuh di kota kecil di tepi laut yang bernama Kaga, Jepang. Orang tua Kameyama mengelola kabaret, sebuah klub di mana para pria membayar untuk menikmati pertunjukan dan ditemani wanita.

Usaha orang tuanya itu bukan rumah bordil, tapi juga tidak terpisah dengan dunia itu. Dia terbiasa tumbuh dengan keadaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah lulus dari sekolah akuntansi sekitar tahun 1980, Kameyama mengatakan dia menganggap hampir semua pekerjaan menjanjikan pembayaran dengan bagus. Dia pernah menjadi penari setengah telanjang di klub gay Chippendale meski hanya singkat. Suatu kali, ia mencoba pekerjaan di rumah sakit sebagai pencuci mayat.

Saat dia berusia 20-an, Kameyama memiliki beberapa toko film sewaan. Tapi dia tahu itu tidak akan bertahan lama.

Untuk bertahan, Kameyama memutuskan untuk mencoba membuat film alih-alih menyewanya. Dia mendirikan pabrik film pornonya di sebuah supermarket kosong, di mana dia menggunakan ribuan perekam video rumah tangga untuk menyalin dari kaset master. Kegiatan itu berjalan siang dan malam.

Dia mampu meyakinkan sebagian besar toko video untuk menjual produknya dengan tawaran yang sangat baik. Mereka hanya cukup membayar ketika sudah terjual.

Lalu dia juga memberikan mesin kasir yang dikembangkan Kameyama yang terlihat seperti komputer tablet. Dia memberikannya kepada toko pelanggan secara gratis, sebagai ganti catatan penjualan mereka.

Namun, inovasi terbesar yang dia lakukan adalah membuat situs porno online. Meskipun pilihan itu pada 1998 bukanlah keputusan yang baik. Saat itu penggunaan DVD masih terbilang baru dan hanya sekitar satu dari lima rumah tangga Jepang yang memiliki akses internet.

Tapi DMM.com sekarang menjual sekitar setengah dari video dewasa yang diperkirakan bernilai US$ 1 miliar yang dibeli di Jepang setiap tahun.

(das/ang)

Hide Ads