Demikian dilaporkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Suhariyanto bilang defisit ini terhitung jauh lebih tipis dibandingkan defisit pada bulan sebelumnya.
"Impornya alami penurunan 5,47% dan di sana bisa dilihat penurunan impor baik untuk impor migas dan non migas," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara impor Desember tercatat turun 5,4%. Impor barang konsumsi mengalami penurunan 1,32% dan secara year on year lebih dalam lagi, mencapai 12,18%.
"Contoh barang konsumsi yang alami penurunan mosquito net, tenda, gelang jam tanga, itu barang konsumsi yang alami penurunan," kata Suhariyanto.
Berikut data neraca perdagangan RI selama 2019
Januari: defisit US$ 1,16 miliar
Februari: surplus US$ 330 juta
Maret: surplus US$ 540 juta
April: defisit US$ 2,5 miliar
Mei: surplus US$ 210 juta
Juni: surplus US$ 200 juta
Juli: defisit US$ 60 juta
Agustus: surplus US$ 85 juta
September: defisit US$ 160 juta
Oktober: surplus US$ 161,3 juta
November: defisit US$ 1,33 miliar
Desember: defisit US$ 30 juta
(eds/eds)