Virus Corona Acak-acak Ekonomi China

Virus Corona Acak-acak Ekonomi China

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2020 11:51 WIB
Media nasional China melaporkan sedikitnya 51 pasien virus corona telah dinyatakan sembuh. Hal itu membuat Wuhan perlahan bangkit.
Imbas Wabah Corona di Wuhan, China Foto: Stringer/Getty Images
Jakarta -

Virus corona diperkirakan menjadi pukulan bagi ekonomi China. Para pejabat negeri Tirai Bambu mewaspadai wabah ini menjadi ancaman dalam beberapa waktu ke depan.

Mengutip CNBC, dampak ekonomi itu terlihat dari penurunan jumlah penumpang transportasi. Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, pemerintah meminta masyarakat tetap berada di rumah, menghindari acara di keramaian, dan membatasi perjalanan.

Secara keseluruhan jumlah perjalanan pada Sabtu lalu atau hari pertama Imlek anjlok 28,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara rinci, Wakil Menteri Transportasi China Liu Xiaoming mencatat perjalanan udara turun 41,6%, kereta turun 41,5%, dan darat turun 25%.

Pada hari Minggu, China Railway Chengdu juga menghentikan perjalanan kereta cepat, termasuk ke Shanghai untuk beberapa hari ke depan hingga awal Februari.

Sementara itu, Pemerintah China telah meminta penduduk setempat mengenakan masker dan bahkan telah menerapkan denda di beberapa tempat bagi mereka yang berada di ruang publik yang tidak mengenakan masker.

Bagaimana virus tersebut mampu mengacak-acak perekonomian China? Klik halaman selanjutnya.


1. Industri Kewalahan Penuhi Kebutuhan Medis

Barang-barang seperti alat tes virus dan pakaian pelindung masih kurang untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

"Kami menghadapi kekurangan pasokan karena permintaan," kata Wang Jianping, Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi.

Wang mencatat kurangnya pakaian pelindung dan masker wajah terutama di Wuhan. Sebagai contoh, Wang mengatakan sekitar 100.000 jas pelindung diperlukan sehari. Tetapi, kapasitas produksi harian hanya puluhan ribu.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan medis ini, Wang mengatakan 40% dari kapasitas produksi keseluruhan sekarang kembali online, meskipun liburan Tahun Baru Imlek.

Pihak berwenang juga mengatakan pada hari Minggu bahwa untuk meningkatkan kondisi medis, mereka menarik persediaan dari daerah sekitarnya, dan bekerja untuk menambah lebih banyak tempat tidur rumah sakit dan staf medis.

Kementerian Keuangan China menambahkan bahwa berbagai tingkat menteri keuangan telah mengeluarkan 11,2 miliar yuan (US$ 1,6 miliar) untuk subsidi perawatan medis, pembelian peralatan dan upaya lain untuk mengendalikan epidemi.


2. Pertokoan Pun Lumpuh Dibuatnya

Virus corona yang semakin merebak membuat sejumlah toko yang terletak di Wuhan, provinsi Hubei, China tutup. Restoran McDonald's memutuskan menutup restoran mereka di lima kota di China. Penutupan telah dilakukan di Wuhan, Ezhou, Huanggang, Qianjiang dan Xiantao sejak Jumat (24/1/2020) kemarin.

Juru Bicara Perusahaan, Barry Sum mengatakan kebijakan diambil demi mengantisipasi penyebaran virus corona agar tidak menginfeksi karyawan dan masyarakat.

"Keamanan staf dan pelanggan adalah prioritas utama kami dan kami memiliki langkah-langkah komprehensif dan berhati-hati yang diterapkan untuk semua operasi restoran dan staf kantor," katanya seperti dikutip dari CNNBussines, Minggu (26/1/2020).

Belum diketahui kapan restoran yang terkena dampak akan dibuka kembali. Sum meminta agar seluruh pihaknya menjaga komunikasi dengan otoritas kesehatan agar penyebaran virus corona bisa diatasi.

Selain menutup toko, McDonald's juga memutuskan untuk menerapkan protokol kesehatan baru di daerah tersebut. Pihaknya mengharuskan semua restoran McDonald's memasang sistem dan mengukur suhu tubuh semua kru saat tiba di tempat kerja.

"Kami juga membentuk mekanisme pelaporan, pencatatan dan pengamatan untuk karyawan yang bepergian ke dan dari Wuhan selama Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek," ucapnya.

McDonald's membuat aturan, karyawan dengan demam atau gejala flu akan dipulangkan. Pekerja juga mulai mengenakan masker dan diperintahkan untuk mencuci tangan serta menggunakan desinfektan lebih sering.

Tidak hanya McDonald's, penyebaran virus corona juga membuat Starbucks tutup. Manajemen menyatakan mereka telah menutup 90 toko di Hubei demi menghindari penyebaran virus corona.


3. Taman Hiburan Berhenti Operasi

Disneyland Shanghai memutuskan tutup sementara sejak Sabtu (25/1/2020) kemarin. Langkah itu diambil seiring merebaknya penyakit yang disebabkan virus corona.

Shanghai Disney Resort membuat pengumuman di situs resminya, yang mengatakan kebijakan itu diambil sebagai langkah antisipasi. Pengelola ingin memastikan kesehatan, serta keselamatan tamu dan juga para staff.

"Disneyland Shanghai ditutup sebagai respons terhadap pencegahan dan pengendalian wabah penyakit," tulis pengelola taman hiburan sebagaimana dikutip CNNBussines, Minggu (26/1/2020).

Belum diketahui kapan taman hiburan itu akan dibuka kembali. Pihaknya memastikan akan mengembalikan uang kepada pengunjung yang sudah terlanjur membeli tiket masuk hingga pesan hotel.

"Kami akan terus memonitor situasi dan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah lokal. Kita akan umumkan lagi kapan pembukaan kembali dilakukan," tulis pengumuman itu lagi.

Padahal Shanghai Disney Resort telah mempersiapkan serangkaian acara untuk perayaan imlek di tahun tikus logam ini. Namun karena merebaknya virus corona, Disneyland Shanghai hingga sejumlah tempat wisata di China terpaksa ditutup.

Belum diketahui berapa kerugian yang diderita Disneyland Shanghai. Taman hiburan ini baru dibuat 2016 lalu dengan dana US$ 5,5 miliar dan merupakan taman ke-3 Disney di Asia.


4. Indonesia Perketat Impor dari China

Virus corona telah menewaskan puluhan jiwa di China. Virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut pun sudah merambah 14 negara. Untuk mengantisipasi penyebaran ke Indonesia, pemerintah memperketat impor produk dari China, dan juga negara-negara yang terdampak.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, pengetatan tersebut dilakukan dengan pengawasan di pintu-pintu masuk barang impor seperti bandara dan pelabuhan.

"Sampai saat ini kita hanya lakukan pengetatan pintu masuk kita terhadap semua impor yang tentu saja dalam antisipasi terhadap daerah kita, atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi hal itu," kata Syahrul usai rapat kerja nasional (rakernas) pembangunan pertanian 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Syahrul menuturkan, pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Ia menegaskan, pengetatan ini berlaku baik semua produk makanan, contohnya buah-buahan.

"Semua jenis yang masuk, baik makanan, buah, dan lainnya," tegas Syahrul.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminta rekomendasi ketika harus dilakukan pembatasan terhadap impor dari negara terdampak corona.

"Kita nanti akan menyikapi dengan Kemenkes mengenai masalah itu. Jadi pembatasan-pembatasan lainnya juga kita akan lihat dan kita evaluasi karena kejadian sangat baru dan berkembang sangat cepat. Dan kita harus antisipasi," ujar Agus.


Hide Ads