Oleh karena itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku dalam jangka pendek keputusan Brexit tidak memberikan dampak besar bagi Indonesia.
Sri Mulyani menilai virus corona memberikan ancama nyata bagi sektor pariwisata Indonesia mengingat turis asal negeri Tirai Bambu ini sangat banyak. Saat ini pemerintah China sendiri memutuskan untuk menutup banyak akses bagi warganya yang ingin bebergian ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita akan melihat saja, kewaspadaan tentu melihat bagaimana pola waktu SARS terjadi, pengaruhnya penetrasi ke Indonesia seperti apa, sektor pariwisata tentu akan terpengaruh dan ini yang mungkin harus diwaspadai," kata Sri Mulyani di Ritz PP, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Virus corona, menurut Sri Mulyani, membuat perekonomian China kehilangan momentum pertumbuhan di kuartal I-2020. Apalagi, sampai saat ini belum ada kejelasan bagaimana penanganan virus tersebut.
"Memang akan menimbulkan suasana di mana seluruh respons indikator biasanya menjadi konservatif, lebih wait and see. Saya rasa kalau kita lihat dari sisi global, pertama untuk RRT karena ini terjadi di bulan awal tahun baru, RRT berarti mereka kehilangan kuartal I momentum growth," jelasnya.
Kehilangan momentum yang dimaksud, kata Sri Mulyani adalah permintaan dalam negerinya akan menurun lantaran merebaknya virus corona.
(eds/eds)