Alasan Pemerintah Tunjuk Batik Air Jemput WNI di Wuhan

Alasan Pemerintah Tunjuk Batik Air Jemput WNI di Wuhan

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 02 Feb 2020 07:30 WIB
Pelepasan tim penjemput kepulangan WNI di Wuhan, China (Wilda HN/detikcom)
Foto: Pelepasan tim penjemput kepulangan WNI di Wuhan, Cbina (Wilda HN/detikcom)

Menhub Budi menambahkan bahwa hanya Batik Air yang mampu mengangkut banyak penumpang untuk penerbangan langsung jarak jauh.

"Yang memiliki izin rute tersebut adalah Lion Air dan Sriwijaya, dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion Air melalui pesawat Batik Air," tambanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Airbus 330 300 CEO ini merupakan pesawat berbadan lebar (wide body) pertama bagi Batik Air. Dari segi kapasitas, pesawat ini terdiri dari 18 kursi Business Class dan 374 kursi Economy Class.

Dengan kapasitas tersebut, Batik Air dikonfirmasi akan kembali dengan mengangkut sebanyak 245 penumpang terdiri dari WNI beserta operator dan tim kesehatan lainnya.

ADVERTISEMENT

Menhub Budi pun memastikan penerbangan tersebut sudah terjamin keamanan dan keselamatannya sesuai aturan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Dalam mengangkut penumpang, tak hanya keamanan dan keselamatan penerbangan (safety first) saja yang dijamin oleh maskapai tersebut, unsur kenyamanan juga menjadi poin penting yang cukup menonjol.

Pasalanya semua kursinya dilengkapi dengan layar in-flight entertainment (IFE). Ditambah lagi, armada Airbus 330-300CEO ini juga telah didukung atau memiliki peralatan yang dapat menyaring udara di dalam pesawat.

Untuk diketahui, dalam penerbangannya ke Wuhan, pesawat ini membawa 19 kru dan 30 tim medis, dan telah lepas landas dari Soekarno Hatta dari sekitar pukul 13.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan dijadwalkan tiba di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).

Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

Setelah pesawat tiba di Indonesia, sesuai SOP akan langsung masuk hangar(pusat perawatan pesawat) guna dilakukan pembersihan, sterilisasi dan perawatan. Untuk awak pesawat setelah selesai bertugas akan menjalani proses karantina kesehatan dalam tahapan pengawasan (monitoring).


(dna/dna)

Hide Ads