Kehadiran ojol jadi peluang tersendiri bagi penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Hanya saja, kondisi ini menyimpan risiko tersendiri karena tenaga kerja yang bersangkutan tidak berkembang lantaran yang terserap hanyalah kualitas dengan skill rendah.
Perlu upaya serius agar lapangan kerja yang tercipta lebih berkualitas sehingga ada peluang buat para driver ojol untuk naik kelas. Lalu, apa yang harus dilakukan ke depan?
Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, pemerintah harus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bisa meningkat.
"Yang harus dilakukan bagaimana memperbaiki sistem pendidikan kita, bagaimana kita meningkatkan akses masyarakat kita terhadap pendidikan, bagaimana kita mengefektifkan semua program-program pemerintah yang tujuannya meningkatkan kualitas SDM. Itu yang harus ditingkatkan," kata Piter kepada detikcom, Jumat (31/1/2020).
Menurutnya, sudah jadi tugas pemerintah untuk melaksanakan hal tersebut. Lantaran seperti anggaran hingga program untuk mencapai itu juga telah disediakan.
"Pemerintah berkewajiban meningkatkan kualitas SDM kita dan itu sudah ada programnya, sudah ada anggarannya," ujarnya.
Pemerintah juga diminta agar menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya di sektor industri. Hal ini agar bisa menyerap kualitas SDM yang lebih berkualitas. Dikatakan Piter, banyak yang memilih jadi driver ojol karena tidak ada pilihan lain.
"Karena yang jadi ojol pun ada orang dengan kualitas pendidikan yang cukup tinggi sebenarnya. Tapi mereka tidak terserap karena tidak cukup permintaan untuk mereka. Ini yang harus diusahakan pemerintah dengan mendorong pertumbuhan industri agar penyerapan tenaga kerja di sektor industri tinggi," harapnya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan, seharusnya aplikator memberikan kepastian jenjang karir pada drivernya. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan terkait ilmu IT, agar para driver memiliki kemampuan tidak selamanya jadi driver.
"Driver ojol (harus) diajari soal coding atau ilmu IT sehingga punya jenjang karir yang berprestasi, bisa direkrut menjadi pegawai tetap di bagian kantornya," terangnya.
(dna/dna)