Bye-bye Masa Jaya Driver Ojol Kantongi Rp 10 Juta/Bulan

Terpopuler Sepekan

Bye-bye Masa Jaya Driver Ojol Kantongi Rp 10 Juta/Bulan

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 08 Feb 2020 16:00 WIB
Ojol parkir di trotoar kawasan Stasiun Pasar Minggu
Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom


Keberadaan driver ojek online (ojol) saat ini jadi jenis pekerjaan baru di Indonesia. Jumlahnya terus bertambah hingga menyebabkan persaingan makin ketat, sehingga order alias pesanan ojek pun makin sulit didapat.

Hal itu dirasakan oleh pengemudi Gojek Maryanto (54), saat ini ia hanya bisa dapat uang Rp 150 ribu/hari atau sekitar Rp 4,5- 5 juta/bulan. Berbeda saat dulu driver ojol masih sedikit, ia bisa meraup penghasilan Rp 10 juta/bulan.

"Posisi driver sekarang makin banyak. Dulu awal-awal (2015) sampai 2018 sebulan tuh Rp 9-10 juta bisa dapat. Sekarang paling Rp 4,5 - 5 juta itu juga kotor. Sehari Rp 150 ribu, bersihnya Rp 100 ribu," kata Maryanto saat ditemui detikcom di daerah Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Selain itu, penyebab lain seperti seringnya aplikasi yang error membuatnya semakin sedikit mendapatkan penumpang. Maryanto cerita, jika aplikasi error hanya bisa menarik 3-4 penumpang. Dari penghasilan itu hanya habis untuk keperluan pribadinya.



"Nggak bisa diprediksi (penghasilan) karena kalau aplikasi lagi error sehari bisa cuma 3-4 orderan, habis buat bensin sama rokok doang. Kalau online tuh misalnya kita keluar jam 06.00 WIB, sampai jam 10.00 WIB kita nggak ada orderan masuk itu pendapatan pasti berkurang jauh. Soalnya waktunya sudah kepotong," terangnya.

Penurunan pendapatan sebagai driver ojol juga dirasakan pengemudi Grab yang sudah bekerja 4 tahun bernama Dadang (40), ia mengatakan untuk mendapat Rp 150 ribu/hari saja sulit saat ini. Padahal dulu ia bisa mendapatkan Rp 500 ribu/hari.



Simak Video "Video: CELIOS Dukung Rencana Driver Ojol Jadi Bagian UMKM, Alasannya?"
[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads