Bukan Kufur Nikmat Pak Jokowi, Ekonomi Stagnan Bisa Nambah Pengangguran

Bukan Kufur Nikmat Pak Jokowi, Ekonomi Stagnan Bisa Nambah Pengangguran

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 10 Feb 2020 05:30 WIB
Presiden Jokowi
Bukan Kufur Nikmat Pak Jokowi, Ekonomi Stagnan Bisa Nambah Pengangguran. Foto: Biro Pers Setpres

Untuk tahun ini, menurut Direktur Eksekutif Riset Core Indonesia, Piter Abdullah masih sulit bagi Indonesia dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Bahkan untuk meraih pertumbuhan 5,3% saja sulit. Apalagi geger virus corona di China yang juga berdampak negatif buat perekonomian Indonesia.

"Makanya saya sebutkan, tanpa virus corona pun pertumbuhan ekonomi kita akan berada di kisaran 5,1% ya. Kalau 5,3 tidak akan sampai ya. Nah kalau dengan virus corona ini sangat berat," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (9/2/2020).

Dia menjelaskan, virus corona membuat tantangan di tahun ini lebih berat karena kondisi tersebut menghantam banyak sektor ekonomi, mulai dari pariwisata, investasi hingga industri.

"Produksi industri manufaktur terkena karena kita susah untuk impor ya. Kalau untuk triwulan I sudah bisa dipastikan lah (pertumbuhan ekonomi) kita akan melambat ya," jelasnya.

Kondisi di atas akan sangat tergantung dengan dua hal, yaitu bagaimana pemerintah mengantisipasinya dan kapan virus corona ini berakhir.


"Untuk tahun 2020 akan sangat bergantung, pertama berapa lama virus coronanya, yang kedua seperti apa respons kebijakan pemerintah. Kalau nggak lama (masalah virus corona) ya dampaknya relatif lebih sedikit," tambahnya.

Selama era Presiden Jokowi menjabat, rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya 5,04% per tahun.

Berikut data pertumbuhan ekonomi era Presiden Jokowi:
- Pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,88%
- Pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,03%
- Pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,07%
- Pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,17%
- Pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,02%


(toy/ang)

Hide Ads