Erick Thohir Kebut Holding Rumah Sakit Tahun Ini

Erick Thohir Kebut Holding Rumah Sakit Tahun Ini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 10 Feb 2020 20:30 WIB
Pengusaha Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya periode tahun 2019-2024 bersama Wapres Maruf Amin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.
Foto: Antara Foto/Wahyu Putro A
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan merampungkan holding rumah sakit BUMN di bawah PT Pertamina Bina Medika IHC pada akhir tahun ini. Proses holding ini akan dilakukan secara bertahap.

"Step 1 kalau nggak salah Juni ini bisa selesai. Kita usahakan semuanya tahun ini," katanya di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (10/2/2020).

Dia menerangkan, adapun proses yang saat ini berlangsung ialah konsolidasi dari operasional rumah sakit BUMN. Konsolidasi operasi yang dimaksud seperti penyesuaian alat-alat rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama kan Pelni dengan Pertamina dulu setelah dengan PTPN, Pelindo dan lain-lain. Tapi hari ini untuk operasionalnya tidak menunggu kepemilikan, sudah mulai disinergikan operasionalnya," jelasnya.

"Apalagi penting sekali dengan sinergi ini tercipta bisa me-mapping ke depan konsolidasi rumah sakit ini perlu apa, misalnya alat CT scan baru 20, MRI baru lima. Dengan mapping ini kita bisa prediksi kebutuhan dari alat-alat yang ada," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Erick tak memberikan keterangan jelas mengenai kepemilikan saham pada holding rumah sakit ini. Dia hanya menuturkan, holding akan menggenggam saham rumah sakit BUMN.

"Core business si holding nya rumah sakitnya bukan Pertamina-nya. Miliknya yang punya saham di rumah sakit sekarang miliknya holding," ujarnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, jika dikonsolidasikan maka BUMN memiliki 64 rumah sakit dengan pendapatan sampai Rp 5,6 triliun. Ke depan, ia yakin pendapatannya akan meningkat.

"Untuk sekarang ini kalau nanti dikonsolidasikan ada 64 rumah sakit dengan total 6.500 tempat tidur. Kalau secara revenue diawali Rp 5,6 triliun dengan EBITDA Rp 510 miliar, tetapi kan belum konsolidasi dan maksimal. Saya harapkan ke depan bisa kurang lebih Rp 8 triliunan," paparnya.




(eds/eds)

Hide Ads