Menanti Kemanjuran Lebaran Tangkal Imbas Corona ke Ekonomi RI
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum bisa memberikan hitungan pasti dampak dari virus corona terhadap ekonomi RI. Pemerintah fokus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
"Kita tidak hanya bermain di angka-angka, walaupun kita juga menghitung," ujarnya.
Meski begitu, menurut Edi kondisi ekonomi RI bisa dibuktikan apakah terjangkiti virus corona atau tidak dari data pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020. Sebab di periode itu pertumbuhan ekonomi diyakini akan stabil sebab ada momen hari raya Lebaran.
Lebaran menjadi momen besar untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Nah konsumsi rumah tangga sendiri memiliki kontribusi paling besar dalam pertumbuhan ekonomi. Sehingga jika di kuartal II-2020 nanti mengalami penurunan, pertumbuhan ekonomi terjadi anomali.
"Kalau lihat siklus kuartal II itu kita sangat terbantu karena faktor keagamaan. Justru selama ini tidak pernah mengalami penurunan PDB di kuartal II. Justru kalau terjadi penurunan di kuartal II itu tadi saya bilang bahaya. Karena kita tidak di dalam siklus yang normal," ujarnya.
Dengan adanya anomali seperti itu, Edi yakin ekonomi RI 'terjangkiti' virus corona. Hal itulah yang perlu diantisipasi pemerintah.
"Iya bisa jadi karena itu. Karena faktor disrupsinya, disrupsinya yang disebabkan karena dia mengantisipasi corona. Jadi bukan karena virusnya loh ya. Kalau virus kan karena orang meninggal, kepanikan sosial dan lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu pemerintah menghimbau masyarakat agar tenang. Saat ini pemerintah masih bekerja keras mengantisipasi masuknya virus tersebut ke Indonesia.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(das/ang)