Jakarta -
Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK kembali menjadi pembicaraan. PHK menjadi momok bagi para pekerja, pasalnya apabila seorang pekerja di-PHK, pemasukannya pun berhenti.
Usai kena PHK, bagaimana cara mengatur keuangan untuk bertahan hidup, apalagi kalau tidak memiliki tabungan?
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho memaparkan, hal yang pertama kali harus dilakukan setelah kena PHK adalah melakukan daftar jumlah aset dan uang yang dimiliki.
"Kalau kena PHK, yang jelas pertama kali mesti menghitung ulang posisi keuangan ada di mana, maksudnya kita kan udah tahu kita akan dapat pesangon berapa. Kemudian digabungkan dengan kondisi saat ini kita punya cash dan aset berapa aja kita rinci. Mulai rumah, deposit, logam mulia, semuanya," kata Andy kepada detikcom, Minggu (16/2/2020).
Setelah menghitung total aset, Andy mengatakan semua cicilan dan tanggungan per bulan pun harus dihitung. Jumlah tersebut pun harus ditambah lagi dengan pengeluaran sehari-hari selama sebulan. Dengan pendataan tersebut maka keuangan bisa direncanakan, mulai dari berapa besarannya maupun berapa lama estimasi waktu keuangan bisa bertahan.
"Kemudian hitung juga posisi utang kalau ada, berapa banyak, dari cicilan yang kecil kayak kartu kredit sampai ke cicilan kayak KPR atau kendaraan. Nah semua ditambah juga kebutuhan sehari-hari, misal Rp 5 juta plus kebutuhan sehari-hari," jelas Andy.
"Misalnya pesangon sama semua aset totalnya Rp 30 juta, dengan pengeluaran Rp 5 juta tadi dengan kondisi sekarang bisa 6 bulan kan," lanjutnya.
Setelah tahu berapa lama keuangan bisa bertahan, keputusan untuk mencari penghasilan lagi harus segera dilakukan. Apakah ingin mencari kerja baru, ataupun membuka usaha sendiri. Hal tersebut pun harus dilakukan dengan cepat.
"Nah kalau sudah begitu kita harus bisa cepat memutuskan bagaimana caranya kita mesti memutuskan nyari kerja lagi atau mau buka bisnis sendiri. Kalau tadi hartanya cuma bisa tahan 6 bulan, maka kalau bisa sebelum 2-3 bulan sudah bisa mencari uang lagi," kata Andy.
Andy mengatakan dalam kondisi darurat seperti ini kalau memang belum bisa menghasilkan uang lagi lewat bisnis ataupun bekerja kembali, jangan ragu untuk menggadaikan aset.
"Apabila kita belum bisa dapat pekerjaan atau membuka bisnis belum kasih harapan. Baru mulai lihat aset apa yang bisa kita gadaikan untuk bertahan hidup," ungkap Andy.
Usai PHK pekerja berada pada dua pilihan, mencari kerja baru atau beralih membuka usaha sendiri. Mana yang harus dipilih?
Menurut Andy, pekerja akan mendapatkan uang lebih usai di-PHK lewat uang pesangon. Dia menilai uang tersebut bisa digunakan untuk modal berbisnis.
"Menurut saya sih ya, mumpung dapat pesangon kalau mau mulai bisnis lumayan kan buat modal," kata Andy.
Andy mengatakan bahwa uang pesangon yang digunakan untuk modal usaha hanya separuhnya saja jangan semuanya. Dia mengatakan maksimal 40% uang pesangon saja yang bisa digunakan untuk modal usaha.
"Yang penting jangan 100% kita gelontorkan, 30% sampai 40% lah yang bisa buat modal usaha. Karena kan ini tetap darurat belum ada pemasukan, bagaimanapun harus bertahan hidup juga," kata Andy.
Namun Andy mengingatkan resiko berbisnis membuka usaha cukup tinggi. Tak sedikit orang gagal membuka usaha.
"Tapi kan memang nggak semua bisa terlaksana dengan baik kalau buat usaha, itu resikonya tetap tinggi," kata Andy.
Andy juga menyarankan agar pengeluaran senang-senang direm terlebih dahulu. Segala yang berbentuk kenikmatan kalau bisa dikurangi selama belum mendapatkan pekerjaan pasca PHK.
"Ada hal yang harus diirit. Misalnya yang utama ya gaya hidup, hal-hal nggak perlu setop dulu lah. Terutama untuk dana senang-senang harus disetop. Nongkrong di kafe, nonton bioskop, traveling, pokoknya yang bersifat me time dan kenikmatan disetop dulu," sebut Andy.
Kredit rumah menjadi salah satu cicilan yang sering diambil para pekerja. Kalau sudah kena PHK dan mentok tidak bisa bayar, bisakah minta keringanan?
Bank BTN sendiri selaku salah satu bank penyalur kredit rumah mengatakan mau memberikan keringanan apabila ada nasabahnya yang kesulitan membayar.
Direktur Keuangan Bank BTN Nixon Napitupulu menjelaskan syaratnya mudah cukup melakukan pengajuan dengan membuat surat pengajuan ke kantor Bank BTN terdekat. Setelah itu akan diarahkan apa saja langkah berikutnya.
Yang jelas, Nixon mengingatkan agar nasabah yang kesulitan membayar mau kooperatif dan berkomunikasi aktif ke pihak bank.
"Kita ada beberapa restrukturing untuk KPR, caranya tuh gampang sepanjang nasabahnya koperatif. Cuma yang penting nih ada pengajuan dan kooperatif nasabahnya," kata Nixon saat berbincang bareng wartawan, di kawasan SCBD, Jakarta Pusat.
Masalahnya, kebanyakan kasus dari cerita Nixon, nasabah yang kesulitan membayar tidak kooperatif. Bahkan, seringkali secara sepihak melakukan oper kredit ke orang lain tanpa sepengetahuan pihak bank.
"Yang susah kadang-kadang, ada yang nggak mampu bayar malah dialihkan ke orang lain. Itu sepihak kadang-kadang, jadi bank tidak dikasih tahu," ungkap Nixon.
Nixon juga menjelaskan beberapa keringanan yang bisa ditawarkan Bank BTN kepada nasabahnya. Mulai dari bunga yang diturunkan hingga angsuran bulanan yang diturunkan dengan memperpanjang jangka waktu kredit.
"Kalau misalnya masih punya income, kita akan beri restructuring atau keringanan pembayaran. Misal bunganya diturunin atau kita panjangin jangka waktunya, jadi installmentnm-nya lebih kecil," kata Nixon.
Bahkan apabila nasabah sakit, pihaknya pun bisa memberikan grace period selama satu hingga dua tahun. Grace period sendiri merupakan masa tenggang untuk nasabah diizinkan tidak melakukan pembayaran kredit.
"Ada solusi, bahkan yang sakit juga, juga dikasih keringanan. Satu tahun dua tahun kita kasih grace period kadang-kadang. Yang penting tadi, kooperatif," sebut Nixon.
Simak Video "Video: Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya"
[Gambas:Video 20detik]