Aneh, Ada BUMN Isinya 21 Pegawai Mau Disuntik Rp 3,7 T

Aneh, Ada BUMN Isinya 21 Pegawai Mau Disuntik Rp 3,7 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 25 Feb 2020 12:02 WIB
pt pann
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikcom
Jakarta -

PT PANN (persero) menjadi sempat menjadi sorotan di dewan perwakilan rakyat (DPR) lantaran disebut hanya memiliki sedikit pegawai. PANN juga tahun ini juga masuk dalam daftar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) bernilai jumbo, yakni Rp 3,76 triliun dalam bentuk non tunai.

Sebenarnya, bagaimana sejarah PT PANN ini?

Direktur Utama PANN (Persero) Herry Soegiarso Soewandy menceritakan perusahaan ini didirikan oleh pemerintah pada 1974 berdasarkan Peraturan Presiden nomor 18 tahun 1974 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Persero dalam Bidang Pengembangan Armada Niaga Nasional.

Kepemilikan modal 93% dikuasai oleh pemerintah dan 7% oleh Bapindo (kini PT Bank Mandiri Tbk). "Modal dasar yang disetor Rp 180 miliar dan modal disetornya Rp 45 miliar," kata Herry kepada detikcom akhir pekan lalu.

Dia mengungkapkan, saat itu PT PANN didirikan sebagai wadah pemerintah untuk mengembangkan sektor kemaritiman Indonesia yang saat itu mulai digencarkan.

Herry menceritakan, karena itu PANN mendapatkan pinjaman berupa rekening dana investasi (RDI) untuk pengadaan kapal.

Kemudian, hingga periode 1994, PT PANN berhasil membangun 74 kapal berukuran 3.000-6.000 DWT. "Kapal-kapal ini setelah dibangun, dileasingkan, artinya perusahaan pelayaran meminta pembiayaan kapal dengan cara mencicil," jelas dia.

Yang membedakan PT PANN dengan bank, adalah jika bank langsung memberikan kepemilikan kepada pembeli, jika leasing menyewa namun masuk angsuran. Saat sewa habis, maka kapal tersebut menjadi milik pembeli.

Setelah gencar membangun kapal, PANN juga meleasingkan kapal bekas sekitar 304 yang dibeli dan disewakan ke sejumlah BUMN pelayaran seperti Samudera Indonesia, PT PELNI hingga ASDP.


"Semua perusahaan-perusahaan itu menggunakan jasa pembiayaan PT PANN, setelah berkembang, mereka tidak lagi menggunakan pembiayaan dari kita, dan sudah mendapatkan dari luar," jelas dia.

Hingga 1994 itu PANN masih berjaya dan mengembangkan sektor kemaritiman dan pelayaran nasional di Indonesia hingga bisa sebesar ini.

Kemudian, di tahun yang sama PANN diubah menjadi multifinance oleh pemerintah. Nah dari perubahan itu, pemerintah kemudian menugaskan PT PANN untuk bebrapa proyek seperti pembiayaan kapal ikan dan pesawat.




(kil/ang)

Hide Ads