Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Menurut Josua momentum ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri.
"Sisi positifnya dari Covid-19 ini adalah manufaktur bisa didorong juga. Selama ini kan kita karena tidak kuat tidak bisa produksi bahan baku di dalam negeri. bahan baku dasar kita ada, tapi bahan mentah ke bahan jadi itu prosesnya missing. Ini bisa dijawab dengan manufaktur," ujar Josua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Josua mengingatkan bagaimana pentingnya sektor manufaktur bagi Indonesia. Sebab, setiap kali ada gejolak dalam perekonomian global, ekonomi Indonesia ikut-ikutan melemah terpengaruh hal tersebut.
"Kita perlu step proses ini supaya tidak bergantung terus ke impor. Kita slama ini ada di siklus itu-itu aja. Saat economic booming, impor tinggi jadi CAD (Current Account Deficit/ Defisit Neraca Perdagangan) naik. Kemudian, pertumbuhan ekonomi pun melambat. Ini siklus yang terus terjadi di Indonesia. Makanya kita perkuat dulu manufakturnya," imbaunya.
Selain itu, sektor pariwisata juga bisa ditingkatkan dengan cara memperkuat lagi promosi hingga menerapkan kebijakan-kebijakan lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik.
"Covid-19 ini juga bisa memacu pariwisata dalam negeri, di indonesia potensinya banyak sekali sebenarnya, tapi karena kurangnya promosi, kurangnya perhatian Pemda (Pemerintah Daerah) ini jadi kurang terlihat, jangankan wisatawan asing, domestik aja masih belum tau," pungkasnya.
(ara/ara)