Informasi adanya warga Indonesia yang terinfeksi virus corona menimbulkan kepanikan. Masyarakat berbondong-bondong memborong masker.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapat informasi stok masker masih cukup banyak, jumlahnya masih ada sekitar 50 juta masker di dalam negeri. Meskipun dia mengakui ada kelangkaan untuk jenis tertentu.
"Ya nanti Pak Menteri biar cek, tapi dari informasi yang saya terima stok yang di dalam negeri kurang lebih 50 juta masker ada. Memang pada masker-masker tertentu itu yang barangnya langka," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, kondisi paniknya masyarakat dianggap menjadi peluang bagi para pedagang masker. Dia meminta agar para pedagang tidak terlalu berlebihan dalam mengambil untung penjualan masker.
"Jadi kepada pedagang-pedagang masker jangan terlalu berlebihan. Kedua juga bagi mereka yang tidak sakit sebaiknya kita tidak perlu pakai masker. Jadi hanya yang sakit saja yang pakai masker, sehingga tidak meningkatkan kepanikan dan juga menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat sekitar," tambahnya.
Pemerintah akan memantau stok dan penjualan masker. Jika masih banyak pedagang yang mengambil kesempatan dari kondisi ini dengan menjualnya terlalu tinggi, Airlangga akan membuat regulasi.
"Jadi kita mengimbau kepada para pedagang ini jangan mengambil kesempatan. Nanti kita liat apa diperlukan suatu regulasi," tutupnya.
(das/fdl)