Deputy CIO Mandiri Investasi Aldo Perkasa menjelaskan saat ini pemerintah memiliki proyek ibu kota baru untuk mengundang investasi. Termasuk dari China.
Dia menyebut, sejak 3 tahun terakhir China menjadi salah satu negara yang berinvestasi di Indonesia. "China banyak investasi smelter, dengan corona ini, takutnya mereka menunda keputusan investasinya," kata Aldo dalam acara Market Outlook Mandiri Investasi di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Saat ini pemerintah harus berupaya cepat agar momentum pertumbuhan ekonomi tidak terganggu. Pasalnya, secara hitungan kasar jika pertumbuhan ekonomi China turun 1-1,5% maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan terpangkas 0,3-0,5%.
"Perhitungan ini tentunya sebelum kemarin dikeluarkan paket stimulus oleh pemerintah. Paket stimulus itu kan untuk meng-counter potensi slowdown ekonomi," jelas dia.
Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun tak memungkiri bila wabah ini tak juga dapat segera ditangani, bakal berdampak para penurunan realisasi investasi China ke Indonesia.
"Kalau kemudian 1 bulan 2 bulan ini wabah corona ini tidak mampu diselesaikan oleh internal atau pemerintah China, maka secara tidak langsung akan berdampak pada realisasi investasi dari China," ujar Bahlil.
Akan tetapi, sejauh ini menurut Bahlil belum terjadi perubahan terkait realisasi investasi China ke RI. "Belum. Kalau sekarang realisasi investasi di bulan Januari 2020 masih stabil karena mereka (China)mengeksekusi kepada yang sudah eksisting (proyek) yang belum selesai mereka juga mau selesaikan," sambungnya.
(kil/ang)