Untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pangan akibat kekosongan pasokan, pemerintah membuka keran impor untuk beberapa komoditas. Salah satunya bawang putih.
Menteri Perdagangan Agus Supamanto mengatakan, pasokan bawang putih sebenarnya hanya mengalami perlambatan yang masuk dari China. Namun ada alternatif untuk impor bawang dari India.
"Jadi begini memang alternatifnya ada dari India. Tapi saya lihatnya memang dari China tidak banyak halangan. Hanya perlambatan saja," tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Agus mengakui pihaknya sudah mengeluarkan izin impor untuk bawang putih sebanyak 60 ribu ton. Izin impor itu merupakan bagian dari rencana penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) atas 90.000 ton bawang putih sampai Lebaran 2020.
"Bawang putih ini keluar, sudah beberapa yang mungkin sekitar hampir 60 ribuan. Saya rasa, nanti ini berjalan terus keluarnya. Kalau memang nanti harga masih tinggi kita akan bahas kita akan keluarkan kebijakan," tambahnya.
Meski begitu, izin impor 60 ribu ton bawang putih belum tersebar ke pasar. Sebab pelaksanaannya memerlukan waktu untuk sampai ke pasar.
"Memang perlu waktu pelaksanaannya. Nanti kita lihat, beberapa hari ke depan kita pantau terus harganya. Apabila masih tetap kita ambil kebijakan untuk relaksasi impor ini," tururnya.
Sementara untuk memastikan bahan pangan aman hingga lebaran nanti, Agus berencana melakukan operasi pasar khususnya untuk gula dan bawang putih.
"Jadi nanti memang harga-harga yang naik kita antisipasi dengan melakukan operasi pasar, khususnya gula dan bawang putih. Itu mungkin minggu depan sudah ada beberapa hal yang stoknya tetep ada, yang tentu adakan operasi pasar. Termasuk juga bawang putih," tutupnya.
Baca juga: Buwas Juga Mau Impor Gula Konsumsi |
(das/fdl)