Gagal Berangkat, Bagaimana Nasib Visa dan Tiket Pesawat Jemaah Umroh?

Gagal Berangkat, Bagaimana Nasib Visa dan Tiket Pesawat Jemaah Umroh?

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 13 Mar 2020 14:17 WIB
Jemaah RI yang sudah siap berangkat umrah tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Mereka bahkan sampai terlelap.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi masih memutuskan menangguhkan sementara kedatangan jemaah umroh dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Hal itu terhitung sejak 27 Februari 2020 lalu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Lalu, bagaimana nasib calon jemaah umroh yang sudah terlanjur memiliki visa dan tiket pesawat?

Sekjen Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI) Ihsan Fauzi Rahman mengatakan calon jemaah umroh yang sudah memiliki visa akan diperpanjang tanpa ada biaya tambahan demi rasa kemanusiaan. Skema ini sedang diajukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau misalkan dibuka bulan Maret berarti kita harus mengatur supaya yang kemarin jemaah tertunda itu visanya berlakunya kan satu bulan, nanti visanya itu akan expired sekitar 25 Maret. Jadi setelah lewat itu visanya expired. Jadi bukan hangus ya, ini kita ajukan supaya ada tambahan validitas waktunya atau re-entry ulang tanpa biaya. Ini sedang diajukan Kemenlu," kata Ihsan kepada detikcom, Jumat (13/3/2020).

Sama halnya untuk tiket pesawat, juga ada perpanjangan waktu 6-12 bulan.

ADVERTISEMENT

"Dari maskapai alhamdulillah tidak menghanguskan biaya, hanya saja di reschedule dikasih waktu 6-12 bulan," ujarnya.

Ihsan menjelaskan, masing-masing biro travel melobi jemaahnya agar tidak sampai meminta pengembalian dana (refund). Yang sudah memiliki visa pun dikatakannya tidak bisa melakukan refund.

"Jadi hari ini yang travel lakukan adalah melobi reschedule kepada jemaah sampai Desember 2020 supaya ada rencana keberangkatan yang lebih nyaman. Nggak ada (refund) karena yang biasanya sudah keluar (visa) itu nggak ada yang bisa di refund. Dari Saudi kemarin sempat keluar edaran bahwa biaya visa yang sudah keluar tidak bisa di refund," sebutnya.

Jika Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu umroh, jemaah yang akan didahulukan berangkat yakni yang sudah memiliki visa. Sedangkan sisanya dilakukan secara berkala sampai Desember 2020.

"Kalau umroh dibuka sampai akhir syawal itu pertengahan Juni. Jadi awal tuh masih buka. Setelah pertengahan Juni tutup untuk haji sampai Agustus akhir, nanti September buka lagi. Kalau bukanya akhir Maret maka yang didahulukan yang visanya sudah keluar. Baru yang sisanya akan diberangkatkan berkala," terangnya.




(eds/eds)

Hide Ads