Dia memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat dalam kondisi aman, baik di tingkat peritel maupun di tingkat produsen. Pihaknya melihat imbauan tersebut ditujukan agar masyarakat tidak melakukan panic buying alias membeli dengan jumlah berlebihan.
"Kita di industri dan pemasok masih ada terus gitu (stoknya). Hanya memang tidak perlu beli dalam jumlah di luar normal, beli dalam jumlah berlebihan," sebutnya.
Menurutnya di situasi seperti saat ini memang perlu pembatasan penbelian seprerti ini, guna menghindari panic buying. Jangan sampai panic buying seperti beberapa waktu lalu terulang.
"Harusnya pada saat terjadi rush, panic buying sejak tanggal 2, kita harapkan imbauan-imbauan ini lah yang keluar," tambahnya.
Bukan cuma ritel, pedagang pasar pun siap melakukan kebijakan pembatasan ini. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP-APPSI) meminta kepada pengurus dan seluruh anggota pasar untuk melakukan pembatasan pembelian sembako.
"Adanya himbauan dari pemerintah melalui Mabes POLRI perihal pengawasan ketersediaan Bapokting dan bahan pokok lainnya dalam menjamin kelancaran pendistribusian di masyarakat. Berdasarkan perihal tersebut kami meminta kepada pengurus seluruh anggota pedagang pasar untuk melakukan pembatasan setiap transaksi pembelian pribadi," bunyi surat nomor 003/E/DPP-APPSI/III/2020 perihal himbauan pengawasan ketersediaan Bapokting yang dikutip detikcom.
Terkait dengan mewabahnya virus corona, DPP-APPSI meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang. Selalu waspada dengan menjaga kebersihan dan diupayakan untuk selalu menggunakan pelindung diri seperti masker, hingga sarung tangan.
Selain itu, melalui surat tersebut masyarakat juga diminta untuk bergotong-royong menjaga kebersihan lingkungan pasar.
(ang/ang)