Bhima mencontohkan yang dilakukan pemerintah Singapura, salah satunya memberi pembatasan aktivitas di ruang publik. Utamanya untuk warga lanjut usia (lansia), karena warga lansia paling rentan tertular virus corona.
"Langkah yang lebih bijak adalah Singapura, bukan dengan lockdown tapi membatasi aktivitas warga lansia karena ini yang paling rentan karena corona," ungkap Bhima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara yang melibatkan orang banyak di ruang publik pun harus dilarang sementara, bahkan sekalipun itu acara keagamaan.
"Lalu, acara yang melibatkan orang banyak ditunda dulu meskipun acara keagamaan. Jadi clear tidak perlu lockdown dan penyebaran corona bisa dicegah dengan strategi yang tepat sasaran," kata Bhima.
Menurut Bhima, China saja sebagai negara episentrum wabah corona tidak melakukan lockdown di kota yang notabenenya adalah pusat bisnis, seperti Shanghai dan Beijing.
"China juga melakukan lockdown hanya di episentrum wabah corona yakni di provinsi Hubei. Apakah Shanghai dan Beijing di lockdown juga? Setahu saya tidak," jelas Bhima.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)