"Kendalanya sekarang di China harganya melambung," ungkap Valentino kepada detikcom, Senin (30/3/2020).
Adapun penyebabnya karena di China belum memasuki masa panen bawang putih. Saat ini, bawang putih yang diekspor ke Indonesia berasal dari hasil panen Mei-Juni 2019.
"Panen setahun sekali, karena budidaya di China hanya sekali setahun. Kalau di Indonesia kan 4 bulan sudah panen, di sana 8 bulan panennya. Di sana musim tanamnya sekitar akhir September, awal Oktober. Panennya Mei-Juni. Sekarang belum panen. Artinya persediaan bawang putih di sana untuk konsumsi asalnya dari panen tahun lalu," jelas Valentino.
Terlebih saat ini permintaan akan bawang putih dari Indonesia meningkat begitu Kementerian Perdagangan (Kemendag) membebaskan persyaratan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk mempercepat pemenuhan stok bawang putih dalam negeri.
"Mereka tahu di sini lagi dibebaskan SPI, akhirnya berbondong-bondong importir beli. Artinya, kalau lagi digelontorkan begini, demand kan naik. Ya harga naik. Dan penyimpanan juga nggak banyak," paparnya.
Ia menjelaskan, dengan posisi nilai tukar rupiah saat ini, harga beli bawang putih dari China sekitar Rp 21,45 juta/ton. Artinya, harga belinya sekitar Rp 21.450/kg. Namun, harga tersebut belum termasuk biaya pengiriman, dan lain-lain.
Valentino pun menjabarkan biaya pokok impor yang akan dikalkulasikan ke harga jual bawang putih di dalam negeri, sebagai berikut:
1. Biaya wajib tanam
2. Biaya serap bagian petani yang 70%. Kemitraan bagi hasil dari semua hasil produksi adalah 70% milik petani, dan 30% milik importir
3. Biaya operasional gudang perbenihan. Semua hasil, baik milik sendiri yang 30% atau milik petani 70% harus ditangkar menjadi benih. Importir harus memiliki gudang untuk penangkaran bawang putih menjadi benih siap tanam, untuk menanam di musim tanam berikutnya.
4. Gaji penangkar, buruh di gudang penangkaran
5. Packing dan transport sampai di pelabuhan Tanjung Priok/ atau Tanjung Perak
6. Biaya listrik kontainer berpendingin saat di pelabuhan dan kontainer berpendingin saat di Karantina
7. Biaya transport ke agen-agen, distributor besar di luar kota, luar Jawa, DAN luar pulau.
Meski begitu, ia memastikan importir akan menjual dengan harga terjangkau untuk menekan kenaikan harga bawang putih saat ini. Perlu diketahui, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga bawang putih saat ini masih tembus Rp 45.100/kg.
"Yang penting di suasana corona kita berharap gejolak harga tidak terjadi walaupun di sisi importir berat. Karena harga di China naik, nilai tukar rupiah melemah hingga Rp 16.500, harga di dalam negeri cenderung turun. Ya nggak apa-apa," pungkasnya.
(hns/hns)