Selain itu, perusahaan yang memiliki pabrik satelit di Florida, AS, yang memperkerjakan 500 orang terpaksa harus merumahkan 10% karyawannya. Lagi-lagi, krisis keuangan perusahaan yang jadi penyebabnya.
Padahal, OneWeb yang berdiri sejak tahun 2012 telah berhasil mengumpulkan dana investasi hingga US$ 3 miliar. Sebagian besar dana tersebut datang dari pemain terkemuka, seperti Airbus, Richard Branson's Virgin Group, Coca-Cola, dan Qualcomm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan itu pernah dipandang sebagai pelopor dalam perlombaan untuk menyelimuti dunia dengan jaringan internet menggunakan ratusan satelit yang mengorbit hanya beberapa ratus mil di atas permukaan tanah.
Namun, persaingan yang ketat memberikan pukulan keras terhadap OneWeb. Pasalnya, start up tersebut harus bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk. Dalam satu tahun, tepatnya di 2019, perusahaan milik Elon Musk tersebut mampu mengumpulkan US$ 1 miliar. Bahkan, di musim panas ini, SpaceX sudah berikrar dapat memberikan jaringan internet cepat kepada para pelanggannya.
Belum lagi saingan lain, seperti Amazon, Canada's Telesat, dan Apple. Bill Gates, mantan CEO Microsoft juga dikabarkan sedang membangun satelit internetnya.
SpaceX, Amazon, dan lainnya memiliki peluang untuk berhasil, di mana pesaing lainnya gagal. Namun, tantangan keuangan masih ada di hadapan kedua perusahaan tersebut. Pasalnya, menyediakan internet dengan jaringan cepat dan murah adalah hal yang sulit. Mereka pun harus mengeluarkan biaya besar untuk operasional satelitnya.
Simak Video "Video: Mayoritas Gen Z di Inggris Pilih Hidup Tanpa Internet"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)