Diterapkannya isolasi wilayah di Kota Tegal, Jawa Tengah, berdampak pada UMKM. Contohnya para pedagang warung makanan khas Tegal di Pasar Senggol yang berlokasi di sekitar kawasan alun alun.
Pasar ini menyediakan makanan khas yakni soto, lengko dan makanan lainnya. Warga menyebut senggol karena para pasar ini selalu ramai pengunjung dan sering bersenggolan saat antri makan disini.
Di hari biasa, Pasar Senggol ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Pasar Namun sejak dilakukan pembatasan akses masuk, warung warung yang ada di pasar ini banyak yang tutup.
Ada delapan warung yang ada di Pasar Senggol ini. Makanan yang dijajakan hampir sama, yakni soto, lengko, sayur asem dan makanan lain. Meski lokasi warung berimpitan, namun semuanya laris diserbu pembeli.
Semenjak Pemkot menerapkan isolasi wilayah, pengunjung warung ini turun drastis. Berangsur angsur, mereka memilih tutup karena sepi pembeli.
Dari delapan warung, kini hanya tinggal menyisakan dua, yakni milik Rastin (78) dan Suciati (58). Meski masih buka, Rastin pemilik hanya menyediakan makanan dengan porsi yang sedikit. Sementara warung Suciati hanya menyediakan minuman.
"Sekarang bikin makanannya tidak berani banyak. Bisa mubazir tidak ada yang beli. Masak bumbu soto dan beli babatnya sedikit sekarang," kata Rastin.
Rastin mengaku sebelum adanya isolasi wilayah, pendapatan warungnya Rp 600 ribu - Rp 700 ribu per hari. Dengan kondisi Kota Tegal seperti ini, pendapatan hanya Rp 50 ribu - Rp 100 ribu per hari.
"Itu pun kalau milik. Hari ini sama sekali belum ada pembeli," keluh Rastin ditemui Kamis (2/4/2020) siang di warungnya.
Simak Video "Video: Warteg Modern Langganan Anak 'Kalcer'"
[Gambas:Video 20detik]