Rosan menilai dunia usaha makin terbiasa dengan program kerja dari rumah yang sudah dilakukan karena anjuran social distancing di tengah wabah corona.
"Dunia usaha sudah terbiasa kok lama-lama work from home. Laporan teman-teman Kadin dan asosiasi lain juga sudah semua lakukan WFH," jelas Rosan.
Dia juga mengatakan justru kini pekerjaan makin efisien dengan adanya program kerja dari rumah. Belum lagi memang saat ini di tengah lesunya dunia usaha tidak banyak hal yang mesti dikerjakan di kantor.
"Saya rasa justru makin efisien deh kerja kita. Supply dan demand juga mengalami penurunan, kita ya moodnya bertahan aja dulu," kata Rosan.
Menurutnya saat ini memang kesehatan dan keselamatan para pekerja yang jadi prioritas utama. Ekonomi akan berjalan menurutnya dengan keselamatan dan kesehatan pekerja yang terjaga. Tanpa melakukan WFH justru akan berdampak ke perekonomian makin besar.
"Kalau menurut kami dalam hal ini yg diprioritaskan keselamatan dan kesehatan. Ekonomi akan berjalan beriringan kalau ada keselamatan dan kesehatan masyarakat. Kalau ini nggak tertanggulangi malah dampak ekonomi makin panjang," ungkap Rosan.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI Jakarta pun mencatatkan jumlah perusahaan yang melakukan WFH. Dikutip detikcom dari Instagram resmi Disnakertrans, sudah ada 3.290 perusahaan yang memberlakukan kebijakan WFH.
Dari jumlah perusahaan di atas, totalnya ada 1.194.187 tenaga kerja yang bekerja dari rumah. Angka tersebut terus diperbaharui sesuai laporan yang diterima oleh Disnakertrans DKI Jakarta.
Untuk perusahaan yang sudah memberlakukan WFH dapat melaporkannya melalui alamat e-mail hikesja.nakertrans@jakarta.go.id atau melalui tautan bit.ly/laporanpelaksanaanwfh.
Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)