'Banjir' Bantuan ke Abang Ojol Bikin Iri

'Banjir' Bantuan ke Abang Ojol Bikin Iri

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 16 Apr 2020 05:06 WIB
Ojek online kembali tengah menarik penumpang di kawasan Jakarta Selatan, Senin (13/4/2020). Kementerian Perhubungan mengizinkan ojek online (ojol) untuk kembali mengangkut penumpang wilayah yang menerapkan PSBB.
Foto: Grandyos Zafna

Perbaiki Komunikasi

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai pemerintah perlu memperbaiki komunikasi yang terjalin selama ini.

Piter mengatakan, sebenarnya pemerintah telah menyiapkan bantuan tidak hanya untuk ojol. Namun persepsi itu timbul karena komunikasi yang terjalin sangat buruk.

"Kalau kita buka di stimulus yang Rp 405,1 triliun itu pembagiannya sudah jelas dan itu tidak hanya untuk ojol. Ini masalah komunikasi yang terbangunkan. Pemerintah komunikasinya sangat kurang bagus, tanda kutip jelek sehingga yang terbangun hanya untuk ojol," kata Piter kepada detikcom, Rabu (15/4/2020).

Piter mencontohkan seperti bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu pra kerja yang bukan ditujukan untuk ojol. Namun pemerintah dinilai kurang menonjolkan bahwa bantuan tidak hanya untuk ojol.

"PKH, kartu pra kerja, kan bukan untuk ojol tapi komunikasinya kurang gencar. Mungkin karena ojol ini sudah tergabung dalam suatu organisasi drivernya, kemudian mereka dalam posisi yang lebih kuat sehingga dia menyerap perhatian," terangnya.

Untuk itu, pemerintah perlu lebih membangun komunikasi sehingga tidak muncul persepsi bahwa yang dibantu hanya driver ojol. Bantuan lainnya yang tidak menyasar driver ojol juga realisasinya harus segera dipercepat.

"Bantuan yang tidak untuk ojol tidak ada komunikasi, tidak ada disampaikan, tidak ada disebarluaskan. Bantuan-bantuan itu kan cukup luas," ujarnya.



Simak Video "Video: Driver Ojol Ancam Gelar Aksi Lebih Besar Jika Regulasi Tak Berubah"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads