RI Lampu Kuning! Setengah Miliar Warga Dunia Diprediksi Jatuh Miskin

RI Lampu Kuning! Setengah Miliar Warga Dunia Diprediksi Jatuh Miskin

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 19 Apr 2020 08:15 WIB
Tingkat kemiskinan Indonesia disebut mengalami penurunan yang berarti. Meski begitu bukan berarti upaya untuk mengentaskan kemiskinan telah selesai dilakukan.
Foto: Pradita Utama

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan potensi peningkatan jumlah orang miskin dikarenakan bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.

Dalam risetnya, CORE Indonesia memprediksi ada tambahan jumlah angka pengangguran terbuka mulai dari 4,25 juta orang sampai 9,35 juta orang. Tambahan tersebut berdasarkan skenario yang dibuat oleh lembaga riset ini. Penambahan ini akan terjadi di kuartal II-2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lonjakan pengangguran ini akan mendorong peningkatan angka kemiskinan. Mereka yang tadinya masuk kelompok hampir miskin, mendekati miskin, sangat besar kemungkinannya jatuh ke kelompok miskin. Sementara yang sudah miskin akan menjadi sangat miskin," ungkap Piter.

Menanggapi itu, Pelaksana tugas Deputi III Kantor Stap Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma menyebut menurunnya perekonomian dunia menjadi salah satu penyebabnya.

ADVERTISEMENT

Untuk Indonesia, Panutan mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional banyak yang memproyeksikan bermacam-macam skenario. Hanya saja, ketidakpastian yang berasal dari sektor kesehatan ini telah berdampak kepada 1,5 juta pekerja per 11 April 2020. Di mana sekitar 10% terkena PHK dan 90% dirumahkan.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Panutan mengungkapkan pemerintah akan melakukan beberapa upaya, seperti mempercepat belanja negara dan mendorong program padat karya. Selanjutnya, memperluas belanja dengan menambah manfaat bantuan sosial (bansos) seperti Kartu Sembako, hingga insentif di sektor pariwisata.

Upaya selanjutnya, dikatakan Panutan adalah menjaga daya beli masyarakat dan memberikan kemudahan kegiatan ekspor dan impor. Salah satunya dengan memberikan keringanan pembayaran pajak.

"Presiden memerintahkan agar dilaksanakan secepatnya dan tepat sasaran, by name by address," ungkap dia.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/eds)

Hide Ads