Pengusaha restoran merugi selama pandemi COVID-19 menerpa Indonesia. Bahkan kerugian seluruh pebisnis di bidang kuliner tersebut diperkirakan mencapai Rp 2 triliun hingga Juni jika virus Corona tak juga menghilang.
"Kemarin sih saya perkirakan sama teman-teman saja tuh hampir Rp 2 triliun ada tuh (kerugiannya) perkiraan sampai Juni ya," kata Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin saat dihubungi detikcom, Minggu (19/4/2020).
Pengusaha restoran juga mencemaskan nasibnya ke depan karena dana cadangan (cash reserve) yang mereka miliki hanya mampu bertahan dalam beberapa bulan lagi.
"Teman-teman ini semuanya kan tidak banyak perusahaan yang punya cash reserve sampai lebih dari 3 bulan," sebutnya.
Pebisnis kuliner ini, lanjut dia hanya mampu bernapas hingga Juni. Setelah itu mereka tidak tahu lagi nasibnya akan seperti apa, belum lagi nanti ada kewajiban membayar tunjangan hari raya (THR). Tak banyak dari mereka yang memiliki dana cadangan di atas 6 bulan.
"Jadi kira-kira sampai bulan Juni mereka. Karena dia ukurannya sampai Juni, hitungannya kan 4 bulan tuh dengan THR kan. Jadi dia ukurannya sampai Juni. Kalau setelah Juni nggak tahu lagi tuh, belum ada yang tahu," jelasnya.
(toy/ang)