Keenam, Komisi VI DPR RI mendorong Perum Bulog, PT RNI (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), dan PT Pertani (Persero) untuk berpartisipasi secara aktif dalam program stimulus pemerintah meningkatkan keterlibatan UMKM dalam kegiatan usaha, produksi, dan bahan kebutuhan pokok di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Ketujuh, Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog, PT RNI (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), dan PT Pertani (Persero) untuk melakukan berbagai terobosan dalam mengatur kegiatan operasional di tengah kondisi pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedelapan, Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk segera mengatasi kelangkaan gula dan menjaga stabilitas harga yang disebabkan oleh kesulitan impor raw material gula dan faktor permainan distribusi.
Kesembilan, Komisi VI DPR RI meminta PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk memastikan distribusi benih berjalan baik di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Kesepuluh, Komisi VI DPR RI meminta RNI sebagai koordinator klaster pangan BUMN untuk melakukan pemetaan dan antisipasi kelangkaan pangan, baik dalam hal ketahanan pangan (impor) maupun kedaulatan pangan (penanaman masif dan penyiapan bahan pangan alternatif). Termasuk melakukan inovasi maupun penggalangan pendanaan pemerintah dari sumber keuangan lainnya.
Terakhir, Komisi VI DPR RI meminta BUMN pangan untuk memberikan jawaban secara tertulis dalam waktu paling lama 10 hari kerja atas pertanyaan anggota komisi.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/ara)