Investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada triwulan pertama 2020 turun 9,2%, menjadi Rp 98 triliun dibandingkan triwulan pertama 2019 sebesar Rp 107,9 triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun meminta bantuan bank asing untuk menggenjot investasi dari luar negeri.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menggaet Bank DBS Indonesia untuk membantu meningkatkan realisasi investasi asing di Indonesia.
"Dengan hadirnya DBS bekerja sama dengan BKPM, saya harapkan bisa kita bersinergi untuk bagaimana kemudian bisa saling tukar informasi, kemudian apa yang bisa kita saling mendukung untuk percepatan dan memfasilitasi bagi investor yang masuk ke Indonesia," kata dia dalam telekonferensi, Rabu (22/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sepekan, Dana Asing Masuk RI Rp 1,57 Triliun |
BKPM pun akan memetakan nasabah-nasabah luar negeri Bank DBS untuk melihat potensi investasi asing di Indonesia.
"Habis ini kita mulai melakukan pengumpulan data, untuk membuat analisa, mana yang potensial, mana yang bisa segera dieksekusi. Saya kira habis ini kita lakukan langkah-langkah strategis dengan melihat data nasabah DBS yang masuk dan kecenderungan mereka di mana," jelasnya.
Nantinya BKPM akan memberi fasilitas untuk percepatan atau membantu hal lain terkait kepentingan investasi, baik dari sisi informasi data meliputi sektor, insentif, perizinan dan hal lainnya yang dapat diberikan BKPM ke calon investor.
Pihaknya menggandeng bank asing tersebut karena dianggap sebagai salah satu yang terbesar di Asia dan memiliki nasabah yang bagus.
"DBS adalah salah satu bank terbesar di Asia yang punya jaringan dan nasabah yang sangat bagus," tambahnya.
(toy/eds)