Hal tersebut disebabkan berlebihnya produksi ayam di peternak kecil. Saat ini, per minggunya produksi nasional peternak kecil mencapai 14 juta ekor. Sementara, daya beli masyarakat terus menurun di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Oleh sebab itu, pemerintah mengajak integrator atau perusahaan besar untuk menyerap ayam di peternak melalui komitmen dengan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar).
"Kita harapkan nantinya harga akan meningkat, dan para peternak bisa menikmati hasil usahanya," tutur Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementerian Pertanian (Kementan) Sugiono dalam keterangan resminya, Jumat (24/4/2020).
Adapun perusahaan besar yang telah berkomitmen di antaranya PT Japfa Comfeed yang akan menyerap 700.000 ekor ayam hidup di peternak, PT Charoen Pokphan Indonesia 1 juta ekor, dan PT Universal Agri Bisnisindo sebanyak 1 juta ekor. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menyerap ayam dengan harga Rp 15.000/ekor.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal GOPAN Sugeng Wahyudi mengatakan, penyerapan ini akan dilakukan secara bertahap.
"Betul ada komitmen dari beberapa perusahaan untuk terlibat menyerap ayam. Jadi itu bertahap," kata Sugeng kepada detikcom.
Kemudian, Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko mengatakan, saat ini harga di peternak berangsur naik ke level Rp 10.000-12.000/kg. Hal ini disebabkan, para peternak berupaya mengurangi produksi dengan memusnahkan bibit ayam Day Old Chick (DOC) secara mandiri.
"Saat ini harga Rp 10.000-12.000/kg. Semoga minggu depan sudah bisa Rp 15.000/kg. Produksi normal itu 60 juta ekor/minggu. Mungkin minggu depan 40 juta/minggu karena semua mengurangi," papar Singgih.
(dna/dna)