Bagaimana Kelanjutan RUU Cipta Kerja Tanpa Klaster Ketenagakerjaan?

Bagaimana Kelanjutan RUU Cipta Kerja Tanpa Klaster Ketenagakerjaan?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 24 Apr 2020 23:25 WIB
Sutrisno Iwantono- Ketua Tim Ahli Apindo
Sutrisno Iwantono/Foto: Muhammad Idris/detikFinance


Iwantono melanjutkan, masalah penyediaan lapangan kerja ini kan aspeknya banyak, selain persoalan-persoalan hambatan investasi yang menyadi klue utama dalam upaya penciptaan lapangan kerja. Persoalan utama investasi adalah aturan yang ruwet, tumpeng tindih, tidak efisien dan mahal. Hal ini yang akan diperbaiki. Tanpa investasi tidak akan terjadi penciptaan lapangan kerja. Selain itu juga menyangkut kharakter dari sektor-sektor yang mampu menyumbangkan lapangan kerja.

Di mana 70 jutaan angkatan kerja itu adanya disektor informal Usaha ultra mikro, usaha mikro, usaha kecil dan menengah sehingga pemnberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah ini menjadi kata kunci juga dalam omnibus law ini. Jika kemudian masalah ketenagakerjaan ditinggalkan apa bisa ya? Kan ini persoalan terkait satu sama lain dan mestinya dijalankan secara komprehensif.

"Tapi ya kita tunggu saja bagaimana kira-kira kelanjutannya, kita tunggu penjelasan lebih lanjut dari pemerintah," kata Iwantono

"Yang jelas akibat dari wabah covid 19 ini nanti akan terjadi ledakan pengangguran yang luar biasa. Itu sudah pasti. Nah bagaimana kesiapan kita menghadapi masa itu nanti. Harapan kepada dunia usaha juga tidak banyak bisa menjanjikan, jangankan untuk menampung pertambahan angkatan kerja baru, yang ada saja terjadi PHK," sambung Iwantono.


Untuk bangkit kembali nantinya juga tidak gampang, apalagi kita perkirakan durasinya ini akan cukup panjang. Ini perlu diantisipasi secara dini agar tidak menimbulkan persoalan sosial yang dampaknya bisa merembet kemana-mana. Sehingga pembahasan omnibus law harus terkait langsung dengan upaya kita untuk membangkitkan puing-puing ekonomi ini.

"Jadi mestinya kita tidak bisa melihat hanya kepentingan satu sisi saja, harus mau berkorban untuk kepentingan yang lebih luas," tuturnya.


(hns/hns)

Hide Ads