Untuk itu, pihaknya berusaha mencarikan solusi agar dapur para driver dan co driver tetap mengepul.
"Kami, baik itu perusahaan dan Organda berusaha mencarikan link untuk bisa mendapatkan bantuan, baik tunai maupun berupa paket sembako," jelasnya.
Selain mencarikan bantuan, pihaknya juga telah mencarikan solusi untuk perusahaan yang terdampak.
"Kami melangkah ke OJK yang berkaitan dengan masalah kredit, kami sudah membawa teman teman untuk pro aktif melakukan pendekatan permohonan kepada seluruh bank atau leasing, ini sudah dijalankan, 80 persen dijalankan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar ada keringanan pajak.
"Kami akan menyampaikan ke kantor pajak, mohon keringanan pph atau ditiadakan karena omzet kami nol," bebernya.
Ketika pandemi ini berakhir, lanjutnya, akan ada pembenahan untuk moda transportasi darat.
"Kami akan memberikan motivasi untuk ke depan pelayanan harus mengubah pola pemasaran. Kendaraan harus mengutamakan keselamatan, bersih dan sehat," tutupnya.
Simak Video "Video: Iyus, Orang Indonesia Pertama yang Diterima Jadi Sopir Bus di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)