Data akun konsumen Tokopedia dikabarkan kena bobol. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bagi pelapak maupun pembeli online yang melakukan transaksi jual beli di Tokopedia.
Lalu bagaimana cara agar data pribadi tetap aman meski ada percobaan peretasan? Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan semua masalahnya adalah password dan username yang dinilai mulai tidak lagi aman untuk menjaga data pengguna.
"Kalau dulu 5 tahun lalu kita bisa andalkan pengamanan username dan password, makanya diminta diganti beberapa kali. Tapi itu paradigma harus diubah, karena username dan password sudah tidak aman," jelas Alfons saat dihubungi detikcom, Senin (4/5/2020).
Alfons menyarankan agar pengguna lebih teliti dalam memilih password. Dia mengarahkan agar password akun Tokopedia diubah dan dibuat berbeda dari akun lainnya di internet baik email maupun sosial media. Sehingga akun lain akan aman bila salah satu password berhasil diretas.
Untuk memudahkan mengingat password, dia menyarankan agar pengguna menggunakan aplikasi password manager. Program tersebut bisa menyimpan dan mengamankan password dari banyak akun yang berbeda-beda.
Dia menjelaskan program ini akan menyimpan berbagai password di cloud dan terenkripsi dengan ketat sehingga aman untuk menyimpan.
"Password manager sudah jadi keharusan, banyak yang bagus dan gratis. Cara kerjanya simple, database password kita di Google disimpan nanti kalau kita mau masuk kita bisa lihat. Dia berfungsi simpan password kita di berbagai lini masa," jelas Alfons.
"Jadi kita punya password banyak, tapi cuma mesti inget satu password aja buat ke program password manager-nya," katanya.
Alfons juga mengingatkan masyarakat dalam membuat password jangan pernah menggunakan data dari tanggal lahir ataupun hal lain yang bisa muncul di internet. Percobaan password dengan tanggal lahir adalah yang akan pertama dilakukan seorang hacker.
"User jangan pernah pakai data tanggal lahir dan data apapun di internet jadi password. Itu bahaya sekali, yang pertama akan dicoba adalah dari situ," ujar Alfons.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
[Gambas:Video 20detik]