Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan mencetak sawah seluas 600.000 Ha. Lahan tersebut berasal dari lahan rawa seluas 400.000 Ha dan lahan tidak terpakai yang tersebar seluas 200.000 Ha.
"Kita akan masuk ke tempat lahan rawa seluas 400.000 Ha dan lahan-lahan tersebar yang belum dipakai kurang lebih 200.000 Ha. Sehingga kurang lebih 600.000 Ha," kata Syahrul melalui telekonferensi, Selasa (5/5/2020).
Syahrul menyebut di akhir 2020 perlu ada pasokan beras minimal 3 juta ton agar pasokan aman sampai 3 bulan ke depan. Untuk memenuhi pasokan tersebut, dibutuhkan tambahan 1 juta ton yakni dari cetak sawah tersebut.
"3 ton per Ha saja setara dengan 1,8 juta ton gabah giling panen dan mungkin bisa ada tambahan 900 ribu ton," jelasnya.
Selain itu, Syahrul bilang, akan ada 5,6 juta Ha lahan eksisting yang hendak ditanam kembali setelah masa panen raya yang terjadi pada Mei ini.
"Harapan kita bisa mencapai 5,6 juta Ha dengan produksi 5 sampai 6 ton per Ha itu dan rata-rata 20 juta ton gabah kering giling yang bisa kita olah, kalau sesuai rencana tanpa hama," tambahnya.
(ang/ang)