Bambang sendiri mendirikan PT Ramako Gerbang Mas yang mengelola 13 gerai McDonald's di Indonesia pada tahun 1991. Pada tahun 1994, Bambang melalui PT Rezeki Murni (PTRM) miliknya bekerja sama dengan International Development Services (IDS) yang berafiliasi dengan McD Corp membentuk PT Bina Nusa Rama (PTBNR) mengelola 97 gerai McDonald's di Indonesia.
Adapun kepemilikan saham PTRM hanya 10%, sedangkan sisanya dikuasai IDS. Bambang sendiri sudah berhenti menjadi Presiden Direktur PTBNR pada Mei tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik pun mencuat kala PTBNR tiba-tiba mengumumkan penjualan seluruh asetnya, yaitu 97 gerai restoran ke anak usaha Grup Sosro, yaitu PT Rekso Nasional Food. Bambang mengaku tidak pernah menyetujui penjualan aset itu ke Grup Sosro.
Konflik dengan McDonald's ini terjadi tak lama berselang setelah Bank IFI miliknya dilikuidasi oleh pemerintah akibat kekurangan modal. Sementara PTBNR yang telah dijual asetnya masih menyisakan utang sebesar US$ 150 juta atau Rp 1,5 triliun.
Bambang pun mengajukan gugatan kepada McDonald's Corp senilai US$ 105 juta atas kerugian material dan imaterial berkaitan dengan penjualan 97 aset itu.
Baca juga: McDonald's Sarinah Bakal Dibuka Kembali? |
Singkat cerita, tak lama kemudian pengelola pusat perbelanjaan Sarinah menyatakan McDonald's (McD) berani membayar sewa cukup tinggi untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan ToniJack's. Masuknya McDonalds merupakan hasil tender yang sudah digelar oleh PT Sarinah.
"Kita sudah ada beauty contest (lelang) dan banyak yang nawar juga untuk tempat (spot bekas ToniJack's) itu. McD sudah ngasih harga yang sangat bagus," ujar Direktur Utama Sarinah Jimmy M Rifai Gani kala itu (25/11/2010).
Dengan pengalihan sewa ke McDonals tersebut, Jimmy membantah pihaknya lebih pro kepada waralaba asing. Menurutnya, pemilihan McD sebagai penyewa setelah ditinggalkan Toni Jack's sudah melewati tender dan keputusan tersebut murni bisnis.
"Waktu tender itu (waralaba) lokal juga banyak yang ikut nawar. Tetapi kan pada akhirnya ya bisnis juga karena kita juga kan ada target," imbuhnya.
Kembalinya McDonald di Sarinah saat itu sejalan dengan perlahan tutupnya gerai-gerai ToniJack's.
(acd/eds)