Jurus Pengelola Bandara Bertahan dari Corona

Jurus Pengelola Bandara Bertahan dari Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 12 Mei 2020 17:04 WIB
Pesawat Airbus A320 milik maskapai Citilink jadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Penasaran? Lihat yuk
Foto: Ristu Hanafi
Jakarta - Pengelola bandara PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan sejumlah upaya untuk menghadapi pandemi Corona. Cara yang ditempuh berupa pengurangan biaya serta mendorong bisnis non inti.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menjelaskan, menglompokan jenis biaya menjadi 4 kategori. Kategori pertama ialah non essential yakni jenis komponen biaya yang dapat langsung dipotong karena tidak memiliki dampak langsung.

"Porsi pemotongannya paling besar di atas 70 sampai 90%," katanya dalam diskusi online, Selasa (12/5/2020).

Kategori kedua ialah contributor yakni jenis biaya yang dipengaruhi faktor produksi. Jenis biaya ini dipangkas 20-85%.

"Walaupun tidak menutup bandara kita downsizing mengurangi luasan operasional," jelasnya.

Ketiga jenis biaya essential yakni biaya yang diperlukan untuk jalannya operasional dan safety. Biaya ini mengalami penurunan kurang dari 20%.

Keempat ialah accelerator yakni jenis biaya yang digunakan perusahaan untuk melakukan akselerasi. Biaya ini dipangkas 10-20%.

Ia menambahkan, Angkasa Pura I akan memangkas opex 32%. Serta menunda atau membatalkan capex dengan pengurangan 39%.

Lanjut Faik, beberapa proyek AP I akan ditunda. Namun, proyek-proyek yang ditujukan untuk menunjang pariwisata super prioritas akan terus berjalan.

"Terutama proyek-proyek mendukung pariwisata terutama pengembangan destinasi super prioritas Lombok, Manado Yogyakarta tetap kita jalankan. Harapannya setelah COVID-19 selesai maka pariwisata pulih," terangnya.

Selanjutnya, untuk mendorong pendapatan AP I akan mendorong bisnis kargo dan logistik. Serta, pihaknya akan mendorong pemanfaatan lahan idle untuk dikembangkan aero city.

"Nanti di bulan Juni kita sewa juga Pelita Air. Kita sewa 2 pesawat Pelita Air untuk pesawat angkutan logistik dan kargo," ujarnya.


(acd/dna)

Hide Ads