![]() |
Sementara, perusahaan pelat merah lain PT Bio Farma (Persero) mulai memproduksi alat tes polymerase chain reaction (PCR) diagnostic kit.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya terus mendorong industri farmasi dalam negeri supaya berkembang.
"Jadi Kementerain BUMN terus mendorong supaya industri farmasi lokal itu berkembang dan mulai produk-produk lokalnya terus ditambahkan," katanya kepada awak media.
Dia mengatakan, selama ini Indonesia impor alat tersebut. Saat ini, BUMN bisa memproduksi 50 ribu setiap minggunya atau 200 ribu tiap bulan.
"Selama ini kan kita impor dan ini sudah bisa kita produksi 50 ribu setiap minggunya atau 200 ribu sebulan. Ini sudah mulai dikerjakan oleh Bio Farma," jelasnya.
Simak Video "Video Tanggapan Pimpinan MPR Soal UU BUMN Baru: Bukan Berarti Kebal Hukum"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/dna)