Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan upah buruh riil tani stagnan di angka Rp 52.214 per hari. Angka ini tidak bergerak banyak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 52.212 per hari.
Bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, upah buruh riil teratat menurun 1,0%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan upah buruh riil tani dikarenakan terjadinya inflasi di pedesaan.
"Pada April inflasinya di pedesaan 0,11%, jadi upah riil cenderung stabil," kata Suhariyanto dalam paparannya via video conference, Jakarta, Jumat (15/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Banyak Impor Sayuran dari China |
Upah nominal buruh atau pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sementara upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan atau upah yang diterima buruh atau pekerja.
BPS juga mencatat besaran upah buruh riil bangungan bukan mandor sebesar Rp 85.567 per hari atau turun 0,07% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 85.624 per hari. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya turun 1,4%. Sementara upah nominalnya naik tipis 0,01% menjadi Rp 89.675 per hari.
Untuk upah riil potong rambut wanita masih mengalami kenaikan 0,13% menjadi Rp 27.297 per kepala. Begitu juga dengan upah nominalnya yang naik 0,21% menjadi Rp 28.607 per kepala.
Sementara upah riil asisten rumah tangga turun 0,07% menjadi Rp 400.554 per bulan di April 2020. Sedangkan upah nominalnya naik hanya 0,01% menjadi 419.780 per bulan.
Baca juga: Logam Mulia RI Laku Keras saat Corona |
(hek/fdl)