Secara keseluruhan, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia selama April 2020 defisit US$ 350 juta. Hal itu disebabkan oleh nilai ekspor sebesar US$ 12,19 miliar dan impor sebesar US$ 12,54 miliar.
Namun BPS melaporkan kondisi neraca perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus, namun dengan China defisit alias tekor selama Januari-April 2020.
Selain surplus US$ 3,58 miliar dengan AS, eraca perdagangan Indonesia dengan beberapa negara mitra juga mengalami surplus, seperti dengan India surplus US$ 2,30 miliar, dan surplus dengan Belanda sebesar US$ 757 juta.
Namun demikian, neraca perdagangan Indonesia masih tekor dengan China sebesar US$ 4,48 miliar, lalu dengan Thailand defisit sebesar US$ 1,24 miliar, dan Australia defisit US$ 754 juta.
"Tapi defisit pada Januari-April 2020 dengan beberapa negara yang ada lebih kecil dibandingkan posisi defisit Januari-April 2019," ungkapnya.
(hek/hns)