Corona Hantam Bisnis Hotel di Asia Pasifik, Lebih Parah dari SARS

Corona Hantam Bisnis Hotel di Asia Pasifik, Lebih Parah dari SARS

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 22 Mei 2020 07:40 WIB
Pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali membawa keuntungan tersendiri bagi perekonomian disana. Salah satunya di sektor perhotelan.
Ilustrasi Foto: Rachman Haryanto

Beberapa negara dengan penurunan paling tajam terjadi di China, Hong Kong dan Taiwan. Ketiga negara ini mengalami penurunan tingkat hunian hingga menjadi hanya 7% pada Februari 2020 lalu. Penurunan tajam ini dirasakan di semua tingkatan hotel, terutama untuk hotel skala menengah dan lebih rendah, penurunnya paling curam.

Colliers melihat dampak yang dialami kali ini tentu lebih parah dari pada saat diserang pandemi SARS di 2003 lalu. Saat itu, hunian kamar hotel di kota-kota besar di Asia masih melonjak kuat setelah adanya pelonggaran pembatasan wilayah. Namun, dari sisi pengeluaran, justru terjadi peningkatan tajam terutama di China, sejak 2003, pengeluaran di sektor pariwisata menjadi pengeluaran utama pemerintah di sana.

"Dampak SARS pada kinerja hotel pada 2003 lalu relatif kurang parah dan hunian kamar hotel di kota-kota utama di Asia masih melonjak kuat setelah pemerintah meringankan pembatasan perjalanan," ungkapnya.

Sedangkan dari sisi rata-rata tarif sewa harian, hanya Bali, New Delhi, dan Sanya (kota di tenggara China) yang mengalami peningkatan melebihi 1% pada kuartal I-2020 ini. Lantaran, ketiga kota ini menerapkan pembatasan wilayah lebih lambat dari wilayah lainnya.

Sebaliknya, Hong Kong, Osaka dan Shanghai justru mengalami penurunan rata-rata tarif sewa harian hingga dua digit dibanding rata-rata tarif tahun lalu selama periode tersebut.


Untuk itu, Colliers melihat kondisi ini akan membawa banyak perubahan bahkan saat pandemi ini bisa dikendalikan.

"Sepertinya industri ini akan beroperasi secara berbeda, keselamatan dan kebersihan akan menjadi fokus utama dan penerapan digital bakal lebih digencarkan lagi demi meminimalkan kontak yang tidak perlu," pungkasnya.



Simak Video "Menikmati Wisata Tersembunyi Madura, dari Myze Sumenep"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads