Sederet Alasan Ekonomi di Balik Rencana New Normal

Sederet Alasan Ekonomi di Balik Rencana New Normal

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 28 Mei 2020 08:15 WIB
H-2 Lebaran, sejumlah perkantoran di Jakarta mulai beraktivitas seperti biasanya. Begini kondisinya.
Foto: Pradita Utama

Namun dia menekankan, tatanan new normal akan dilakukan dengan tetap memperhatikan data pandemi di setiap daerah. Data-data itu dari Bappenas dan instansi terkait lainnya dan dikumpulkan di BNBP.

Ada beberapa syarat daerah bisa menerapkan new normal dan mengurangi PSBB. Salah satunya berdasarkan indikator penularan berdasarkan angka reproduksi dasar wabah (R0). Syarat angka reproduksi wabah menjadi syarat mutlak yang ditetapkan pemerintah. Tolak ukurnya angka reproduksi R0 pada waktu t (Rt) atau angka reproduksi efektif harus di bawah 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penerapan tatanan new normal juga berada di tangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes yang akan menetapkan pelaksanaan dan pengakhirannya.

"Pemerintah juga akan mendorong apabila kita mendorog untuk direspons masyarkat maka kita mendorong kriterianya penurunan tingkat infeksi dan kematian COVID-19," tutupnya.



Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]

(das/fdl)

Hide Ads