Pandemi virus Corona (COVID-19) telah memporak-porandakan perekonomian dunia. Sebut saja Brasil yang diperkirakan mengakhiri 2020 dengan utang setara dengan 94% dari produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Brasil, Mansueto Almeida mengatakan negaranya perlu menunjukkan komitmennya untuk reformasi fiskal tambahan agar rasio utang tersebut turun.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/6/2020), bulan lalu pemerintah Brasil telah merevisi perkiraan utang 2020, yang sekarang berada di posisi 93,5% dari PDB. Tapi itu didasarkan pada asumsi bahwa PDB mengalami kontraksi sebesar 4,7%.Namun berdasarkan perkiraan dalam jajak pendapat Reuters, menunjukkan ekonom memperkirakan terjadi kontraksi sebesar 6,3%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontraksi dalam PDB pada kuartal I diramal menjadi yang terburuk dalam periode tiga bulan di hampir setengah dekade. Hal itu menambah tekanan pada Presiden Jair Bolsonaro untuk berurusan dengan dampak dari krisis kesehatan.
Kuartal II diperkirakan menjadi bagian terburuk dari resesi yang kemungkinan akan menjadi yang terdalam dalam sejarah modern Brasil. Ekonom memproyeksikan kegiatan ekonomi terjun 12,7% dalam periode April-Juni. Dalam hal tahunan, itu merupakan kinerja terburuk yang pernah ada.
"Tindakan karantina dan jarak sosial memiliki dampak besar dalam penjualan dan layanan ritel, dengan penurunan hingga 30% di beberapa sektor pada bulan April dan Mei," kata Kepala Ekonom di Banco Inter, Rafaela Vitoria.
(ara/ara)