Dari hasil survei tersebut ditemukan adanya perlambatan yang signifikan pada pembangunan proyek di Indonesia sejak adanya pandemi virus Corona (COVID-19). Meski begitu, mayoritas proyek konstruksi di Indonesia tetap melanjutkan pembangunannya meski ada kebijakan PSBB.
"Kita melihat di sini memang COVID-19 memberikan dampak yang signifikan untuk perlambatan proyek di Indonesia. 80% responden setuju COVID-19 berdampak pada perlambatan dari proyek konstruksinya. Namun pada dasarnya, memang mayoritas kawasan konstruksi tetap menjalani proyeknya," ujar Business Analyst MarkPlus Inc Muhammad Faikal Yusran dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6/2020).
Dari 36 responden, 69% di antaranya mengaku tetap menjalankan proyek konstruksinya selama pandemi. Alasannya beragam, salah satunya karena ingin menjaga komitmen mereka terhadap pelanggan.
"88% karena untuk menjaga komitmen dengan pelanggannya," tambahnya.
Sisanya, karena memang sudah menjalankan protokol kesehatan serta untuk menata cash flow mereka.
"Alasannya karena memang 92% mereka sudah menerapkan protokol kesehatan yang memadai dan yang menarik kita temukan itu 80% nya adalah karena keinginan mereka me-manage cash flow nya," sambungnya.
Meski begitu, hasil survey MarkPlus Inc tidak merinci seberapa dalam perlambatan pembangunan proyek di Indonesia yang terdampak COVID-19 ini. Survei mereka hanya fokus pada dampak COVID-19 kepada industri konstruksi secara umum, persepsi terhadap metode inovatif konstruksi selama COVID-19 dan ekspektasi klien di industri konstruksi ke depan seperti apa.
(dna/dna)