Insentif Kesehatan Baru Cair 1,54%

Insentif Kesehatan Baru Cair 1,54%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 16 Jun 2020 11:48 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: grandyos zafna
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat stimulus fiskal untuk penanganan COVID-19 khususnya insentif kesehatan hingga akhir Mei 2020 baru cair 1,54%. Stimulus yang disiapkan sendiri sebesar Rp 87,55 triliun di bidang kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini pemerintah mulai mericek anggaran belanja penanganan COVID-19, termasuk insentif kesehatan.

"Awal juni ini kita mulai lakukan monitoring dari pelaksanaan program penanganan covid ini," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (16/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani mengaku masih ada kendala dalam penyaluran insentif kesehatan.

Pencairan insentif untuk tenaga kesehatan masih terkendala di bagian administrasi dan verifikasi, Sementara insentif untuk biay klaim perawatan pasien masih dalam tingkat verifikasi yang belum di proses pihak rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Bidang kesehatan implementasinya kecil meski anggaran Rp 87,5 triliun kita lihat implementasinya perlu diperbaiki baik insentif tenaga kesehatan yang masih terkendala. Biaya klaim dan pembayaran pasien masih verifikasi" tuturnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads