Pendapatan Taksi Online Ngebut Lagi Saat PSBB Transisi?

Pendapatan Taksi Online Ngebut Lagi Saat PSBB Transisi?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 17 Jun 2020 12:45 WIB
Pengemudi taksi daring, Aris Hardy Halim menunggu calon penumpang di dalam mobilnya yang telah terpasang plastik pembatas di kawasan Bendungan Hilir,  Jakarta, Jumat (8/5/2020). Pemasangan plastik pembatas antara pengemudi dengan penumpang tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pelanggan taksi daring. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk melonggarkan PSBB di masa transisi. Beberapa tempat yang tadinya ditutup kini mulai dibuka kembali, mulai dari pasar, mal , hingga gedung perkantoran.

Lalu, apakah hal ini berimbas kepada meningkatnya penumpang taksi online?

Ketum Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono mengaku bersyukur PSBB dilonggarkan, pasalnya hal ini membuat orderan taksi online sedikit meningkat dan ujungnya menaikkan pendapatan driver sekitar 30%.

"Dengan adanya masa transisi ini orderan memang meningkat ya, kalau bicara berapa persen ke pendapatan mungkin sekitar 30%," ujar Wiwit kepada detikcom, Rabu (17/6/2020).

Namun, Wiwit mengatakan meski unit perkantoran sudah dibuka, justru orderan penumpang dari dan menuju perkantoran tidak banyak. Padahal para pegawai kantoran ini diharapkan jadi penumpang andalan taksi online.

"Kebanyakan masyarakat biasa aja ya bukan pekerja kantoran. Yang banyak itu misalnya ada orang mau belanja ke mall, ke pasar, mau kunjungi keluarga," ungkap Wiwit.

"Kalau dari office-office ini justru malah masih sedikit, kebanyakan mereka kayaknya naik ke pribadi," katanya.

Dari catatan detikcom, saat masa PSBB, Wiwit sempat bicara soal pendapatan para driver taksi online. Menurutnya, saat PSBB mendapatkan Rp 100 ribu per hari saja susah. Anjuran WFH juga membuat penumpang taksi online makin seret.

"Tentunya dengan adanya PSBB membuat kita makin parah, awal WFH aja itu ada penurunan. Penghasilan semakin nggak karuan aja kita di tengah PSBB ini. Dapat Rp 100 ribu sehari aja sudah susah," kata Wiwit kepada detikcom, Senin (20/4/2020).




(dna/dna)

Hide Ads