Ia sendiri kurang puas dengan adanya pemangkasan anggaran Kementan di tahun 2020. Dalam realokasi anggaran dan refocusing anggaran tahun 2020 untuk menanggulangi virus Corona (COVID-19), anggaran Kementan dipangkas Rp 3,6 triliun atau dari Rp 21 triliun menjadi Rp 17,4 triliun. Pada keputusan terakhir, anggaran Kementan dipangkas hingga Rp 7 triliun, menjadi Rp 14 triliun.
Selain itu, dalam Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI) TA 2021 antara Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas nomor: S-376/MK.02/2020 dan B.310/M.PPN.D.8/PP.04.02/05/2020, Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementan ditetapkan sebesar Rp 18,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia merasa besaran tersebut kurang memadai untuk mensukseskan seluruh program yang dicanangkan. Oleh sebab itu, ia meminta agar anggarannya ditambah lagi untuk RKA TA 2021.
"Kami juga butuh Rp 10 triliun yang ada. Bukan 2-3 triliun. Agar kita bisa jamin besok, di saat orang tidak bisa lagi. Ini petani hanya 4-5 bulan sudah terseok-seok mereka ini kalau tidak ada. Bukan membagikan BLT (bantuan langsung tunai), tapi membagikan kerja agar mereka bisa produksi untuk makan. Dengan teriakan yang ada saya kira kita bisa lakukan bersama. Ini kepentingan negeri, bangsa, bukan hanya proyek atau aktivitas, tapi kebutuhan dan harapan negara," pungkas dia.
Simak Video "Video: Israel Salahkan Hamas soal Krisis Kelaparan di Gaza"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)