Seberapa Besar Teknologi Pengaruhi Iklim Tenaga Kerja di RI?

Seberapa Besar Teknologi Pengaruhi Iklim Tenaga Kerja di RI?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 25 Jun 2020 13:18 WIB
tenaga kerja asing
Foto: Fuad Hasim/Tim Infografis

Yose mengatakan studi ini lebih lanjut menemukan bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab, juga memampukan mereka menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27% mitra merchant GrabFood menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Mitra merchant GrabFood rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada tahun 2019 saja. Sedangkan, 6% dari agen GrabKios merekrut pegawai baru sejak bergabung dengan Grab dan secara rata-rata menambah dua tambahan pegawai untuk dapat melayani permintaan konsumen yang meningkat.

"Fleksibilitas bagi gig worker juga berarti bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit," jelasnya.

Studi ini menemukan bahwa di tahun 2019, 31% dari mitra pengemudi GrabBike dan 26% dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab.

Agen GrabKios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp 10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.

Pada saat bersamaan, platform Grab mampu memberikan kestabilan pendapatan bagi gig worker yang menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya. Studi ini mengungkapkan bahwa 65% dari mitra pengemudi GrabBike dan 73% dari mitra pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.



Simak Video "Video: 'Codex', Agen OpenAI yang Bisa Bantu Pengguna Coding"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/dna)

Hide Ads