Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Eko Sakapurnama menilai, usulan Emil lebih dominan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Lantaran, dari aspek ekonomi masih banyak yang perlu diperhatikan.
Terlebih, dalam kondisi seperti ini belum tentu perusahaan siap menjalankan seruan Ridwan Kamil tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin daari kaca mata Kang Emil usulan atau kampanye tadi lebih dominan kaca mata aspek mencegah penularan COVID dari sisi kesehatan. Tapi dari sisi ekonomi perspektif yang lain belum tentu pihak perusahaan juga siap," jelasnya.
"Perlu dipahami dari pihak perusahan sekarang mereka mengalami keterbatasan arus kas yang dimilikinya kalau dibilang mereka masih beroperasi dalam kondisi survival mode yang penting bertahan," lanjutnya.
Dia mengaku, kerja dari rumah atau work from home mendorong budaya kerja dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga mendorong efisiensi perusahaan.
"Tapi yang perlu diperhatikan bagaimana perusahaan tersebut juga dari perspekif industri tadi ketika memindahkan domisili perusahaan, melakukan perizinan dan lain sebagainya nggak bisa serta merta nggak usah ngantor. Ngantor sesuai domisili," ungkapnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil menyerukan agar tidak usah ngantor lagi di Jakarta. Ia meminta masyarakat untuk ngantor di Jawa Barat karena lahannya indah bisa produktif.
"Kita lagi kampanye udahlah jangan ngantor di Jakarta lagi, ngantornya di Jawa Barat saja jauh dari penyakit, lahannya indah bisa produktif," kata pria yang akrab disapa kang Emil dalam acara MarkPlus Government Roundtable melalui virtual, Kamis (25/6/2020).
(acd/zlf)