Kepala ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan angka inflasi pada Juni akan semakin rendah dibanding pada bulan-bulan sebelumnya.
"Pada bulan Juni inflasi diperkirakan akan sebesar 1,79% yoy dan 0,93% ytd. Secara bulanan, inflasi diprediksi berkisar 0,02% mtm," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komoditas bahan pangan seperti telur ayam dan daging ayam menjadi bahan pangan pendorong inflasi, di tengah penurunan harga yang dialami beberapa komoditas pangan lainnya. Beberapa komoditas pangan yang mengalami deflasi, antara lain beras, daging sapi, bawang putih, cabai merah, jeruk, emas perhiasan, tarif angkutan udara dan gula pasir.
"PSBB yang diperpanjang di berbagai daerah menyebabkan aktivitas masyarakat masih terbatas. Angkutan penerbangan, kereta api dan bus sudah mulai diijinkan beroperasi kembali, meskipun dengan jumlah penumpang yang terbatas," jelasnya.
Kemudian kegiatan rekreasi belum pulih, meskipun beberapa tempat rekreasi sudah mulai membuka operasionalnya. Dampak perekonomian akibat PSBB dalam beberapa bulan ini mulai terlihat.
"Kemampuan berbelanja masyarakat juga semakin terbatas karena mengalami penurunan penghasilan akibat ditutupnya tempat usaha, serta bertambahnya jumlah karyawan yang kehilangan pekerjaan," ujar dia.
Simak Video "Video Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/ara)